Jaga Kelestarian Alam, IPARI Kulon Progo Konservasi Penyu dan Bersih Sampah Pantai
Kulon Progo (IPARI KP) – Ikatan Penyuluh Republik Indonesia (IPARI) Kankemenag Kabupaten Kulon Progo kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar kegiatan pelepasan Tukik (anak penyu) dan Bersih Pantai di kawasan Pasir Mendit, Jangkaran Temon Kulon Progo, Kamis (05/09/2024).
Acara yang dihadiri oleh Ketua IPARI, Rohman, S.Ag., koordinator bidang sosial, seni dan budaya, Muqoffa Mahyudin, S.Ag., M. Hum., serta anggota IPARI Kulon Progo ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian habitat alam, diantaranya penyu.
Kegiatan diawali dengan anjangsana yang dipimpin langsung oleh Ketua IPARI. Suasana keakraban terjalin antara anggota IPARI dengan masyarakat setempat. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai habitat penyu oleh Bapak Warso, seorang tokoh pemuka agama, masyarakat, dan konservasi yang sangat dihormati di kawasan Pasir Mendit dan mangrove.
Dalam paparannya, ia menjelaskan perbedaan antara penyu dan kura-kura, bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi dan tidak boleh dipelihara, berbeda dengan kura-kura yang diperbolehkan untuk dipelihara. “Dengan adanya kegiatan konservasi seperti ini, diharapkan populasi penyu semakin meningkat dan habitatnya semakin terjaga,” ujarnya.
Puncak acara adalah pelepasan tukik di bibir pantai Pasir Mendit. Puluhan tukik kecil dengan lincah berlomba-lomba menuju samudra lepas. Momen mengharukan ini menjadi simbol harapan akan keberlangsungan hidup satwa laut yang dilindungi.
Lebih lanjut Warso juga memberikan penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk melepaskan tukik, yaitu pada pagi hari. Hal ini dikarenakan pada pagi hari, suhu air laut masih relatif dingin sehingga tidak terlalu banyak predator yang beraktivitas. Selain itu, sinar matahari pagi juga dapat membantu tukik dalam orientasi menuju laut lepas.
Kegiatan ini tidak hanya sebatas pelepasan tukik, tetapi juga membersihkan sampah di sekitar pantai pasir Mendit, yang bertujuan menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, IPARI berharap masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dan ikut aktif dalam upaya pelestarian satwa laut.
Ketua IPARI, Rohman, S.Ag., menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan konservasi penyu dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, kelestarian lingkungan dapat kita jaga bersama,” ujar Rohman. (lua/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!