Kankemenag Kulon Progo Komitmen Layani Kelompok Rentan

Kulon Progo (Kankemenag) – Kankemenag Kulon Progo terus berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Sehingga segala bentuk pelayanan dipersiapkan sedemikian rupa untuk mendukung pelayanan yang ramah bagi semua tanpa diskriminasi.

Latar belakang masyarakat pengguna layanan tentu berbeda. Tentu ada kelompok rentan yang sangat membutuhkan pelayanan terbaik dari Kankemenag Kulon Progo. Baik itu lansia, ibu hamil maupun menyusui, anak-anak, penyandang disabilitas, dan lain-lain tentu harus mendapatkan prioritas dalam pelayanan.

Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu di sela-sela aktivitas di ruang kerjanya, Selasa (3/9/2024) siang. “Kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Kami juga memberikan prioritas layanan bagi kelompok rentan. Baik lansia, ibu hamil maupun menyusui, anak-anak, penyandang disabilitas, dan lain-lain. Hal ini wujud bahwa pelayanan kami tanpa diskriminasi,” ujarnya.

Berbagai upaya pemberian pelayanan yang terbaik tersebut dengan pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas petugas pelayanan, dan lain-lain. Termasuk dengan menjalin komunikasi dan koordinasi serta bersinergi dengan berbagai pihak terkait.

Salah satunya diikuti oleh Kepala KUA Sentolo, Wildan Isa Anshory, S.H.I. M.S.I. pada kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektor dan Masyarakat terkait Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang berlangsung di Balai Kalurahan Banguncipto. Kegiatan dihadiri oleh Puskesmas Sentolo I, Kepala KUA Sentolo, Lurah Banguncipto, Penyuluh KB Sentolo, Dukuh se-Kalurahan Banguncipto, tokoh masyarakat, PKK, dan Forum Pendonor Darah Banguncipto.

Kepala KUA Sentolo, Wildan Isa Anshory menyampaikan bahwa problem kehamilan sebelum menikah yang biasanya terjadi pada remaja membutuhkan perhatian khusus. “Remaja hamil yang akan menikah kerap kali belum menyadari soal pentingnya memenuhi gizi diri dan janin serta merencanakan persalinan. Problem ini jika tidak diperhatikan bisa berpotensi menimbulkan masalah saat persalinan. KUA berusaha mengedukasi calon pengantin hamil yang notabene remaja agar memperhatikan kesehatan diri dan janinnya,” papar Wildan.

Sementara Bidan dari Puskesmas Sentolo I, Umi Kurnia Sari menyampaikan laporan hasil Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). “Bahwa tahun ini di wilayah tugas Puskesmas Sentolo I tidak ada kejadian kematian ibu dan anak selama persalinan. Namun demikian, sinergi dengan lintas sektor dan masyarakat tetap harus dijalin. Karena persoalan yang dihadapi ibu hamil tidak ringan. Ada beberapa kondisi ibu hamil yang membutuhkan perhatian lebih seperti ibu hamil dengan HIV, hepatitis, TB, kusta, penyakit penyerta, gangguan jiwa, maupun remaja hamil,” terangnya.

Sementara dr. Grace Yuni Soesanti MH, Sp.PK. dari PMI Kulon Progo menyampaikan pentingnya pembentukan forum/paguyuban pendonor darah. Hal ini karena kebutuhan darah sangatlah urgen ketika terjadi problem saat persalinan. Dengan adanya forum pendonor darah, ketika ada kebutuhan darah mendadak, PMI akan lebih cepat tersambung dengan pendonor,” ungkapnya. (abi).

#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *