MANdeMOTEFA dan Entrepreneurship MAN 2 Kulon Progo Jadi Tujuan Studi Tiru MTsN 1 Lamongan
Kulon Progo (MAN 2 KP) – MAN 2 Kulon Progo kembali menjadi tujuan studi tiru, kali ini oleh MTsN 1 Lamongan, Jawa Timur. Rombongan yang terdiri dari 18 guru, pegawai, dan anggota komite tiba di MAN 2 Kulon Progo pada Selasa, (24/09/2024).
Kunjungan ini diterima secara langsung oleh Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd., bersama Kepala Tata Usaha, Wakil Kepala (Waka) Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras), Waka Bidang Hubungan Masyarakat (Humas), serta beberapa staf di Theater Room Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu, Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo.
Dalam sambutannya, Faturahman, S.Ag., MA, Kepala MTsN 1 Lamongan, menyampaikan tujuan kunjungan mereka. “Kedatangan kami bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga besar MTsN 1 Lamongan dan MAN 2 Kulon Progo, sekaligus belajar dan menyerap ilmu, khususnya dalam bidang entrepreneurship yang menjadi unggulan di madrasah ini,” ujarnya. Ia juga memperkenalkan anggota tim studi tiru yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara Komite, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Bidang Sarpras, Koordinator Ekstrakurikuler, serta tim pengelola marketing dan admin berita. “Kami berharap ilmu yang kami dapatkan di sini dapat diterapkan di MTsN 1 Lamongan,” lanjutnya.
Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd., juga memberikan sambutan hangat. Dalam kesempatan tersebut, ia mengenalkan profil MAN 2 Kulon Progo serta berbagai prestasi yang telah diraih. “MAN 2 Kulon Progo masuk dalam 45 besar Top Madrasah Inovatif versi MenPAN RB, khususnya sebagai madrasah terinovatif dengan program unggulan MANdeMOTEFA (MAN dengan Modified Teaching Factory),” jelasnya. Hartiningsih juga menekankan bahwa program ini membuka peluang besar bagi siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini.
Setelah sambutan dari kedua belah pihak, Imam Muttaqien, S.T.P., Kepala Unit Produksi Program Keterampilan, menjelaskan bagaimana MAN 2 Kulon Progo merancang dan melaksanakan program keterampilan. “MAN 2 Kulon Progo mengembangkan konsep MANdeMOTEFA (MAN dengan Modified Teaching Factory) yang berfokus pada lima komponen utama,” paparnya.
Lanjutnya kelima komponen tersebut meliputi: (1) memiliki produk utama yang menghasilkan income, (2) adanya job sheet atau panduan langkah-langkah produksi bagi siswa, (3) penerapan jadwal blok, (4) menciptakan suasana industri dalam pembelajaran, dan (5) integrasi akhlak mulia serta budi pekerti dalam proses pembelajaran.
Imam Muttaqien juga menjelaskan pentingnya setiap program keterampilan memiliki bapak asuh, yakni pihak dari dunia usaha atau pendidikan yang mendukung pengembangan program. “Keuntungan memiliki bapak asuh adalah memastikan ketersediaan lapangan kerja bagi lulusan madrasah,” tambahnya. Oleh karena itu, MAN 2 Kulon Progo telah menjalin kerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai industri. Program keterampilan TAV dan DKV bekerja sama dengan Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI), APHP dan Tata Boga dengan Enaz Cookies dan Laras Catering, serta Tata Busana dengan Batik Sembung dan Sinar Abadi Batik.
Selain itu, Imam Muttaqien menyampaikan bahwa setiap program keterampilan di MAN 2 Kulon Progo memiliki produk unggulan. “Program APHP unggul dalam produksi yogurt, es krim, dan VCO. Program Tata Boga memproduksi minuman segar dan kue, sementara DKV fokus pada desain tulisan dan gambar untuk mug, gantungan kunci, serta cenderamata lainnya. Program Tata Busana menghasilkan kain ecoprint, shibori, batik, serta kombinasi ecoprint dan batik,” terangnya.
Rombongan dari MTsN 1 Lamongan tampak antusias menggali informasi lebih lanjut terkait implementasi program-program keterampilan, terutama di bidang kewirausahaan. Acara studi tiru ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, penandatangan perjanjian sepemahaman (MoU) antara kedua madrasah, dan tur keliling fasilitas MAN 2 Kulon Progo. (gia/ast/dpj)
bravo