Bina Keluarga Remaja, Penyuluh KUA Wates Ingatkan Bahaya Pernikahan Dini 

Kulon Progo (KUA Wates) – Dalam upaya meningkatkan kesadaran bagi keluarga remaja akan pentingnya pendidikan dan masa depan, Penyuluh KUA Wates menggelar sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini dan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam kegiatan rutin Bina Keluarga Remaja (BKR), berlangsung di Dusun Ngentak, Desa Ngestiharjo, Jumat (11/10/2024).

Kegiatan yang diikuti oleh orang tua para remaja di dusun Ngentak ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dampak negatif pernikahan dini bagi kesehatan fisik dan mental, pendidikan, serta masa depan. Penyuluh KUA, Luazizah, S.H.I., menjelaskan bahwa pernikahan dini dapat menghambat perkembangan remaja secara optimal, baik dari segi fisik maupun psikologis.

“Pernikahan dini seringkali dipicu oleh berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Padahal, menikah pada usia muda  dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi, meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan, dan menghambat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.

Selain membahas dampak pernikahan dibawah umur, sosialisasi juga menyoroti isu kekerasan terhadap perempuan dan anak. Luazizah memberikan pemahaman mengenai berbagai bentuk kekerasan, mulai dari kekerasan fisik, seksual, psikologis, hingga penelantaran. Peserta diajak untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dan berani melaporkan jika mengalami atau melihat adanya kekerasan.

“Kekerasan dalam rumah tangga seringkali terjadi dalam keluarga yang mengalami konflik, termasuk keluarga yang mengalami pernikahan dini. Oleh karena itu, penting bagi remaja dan orang tua untuk mengetahui hak-hak mereka dan berani mencari bantuan jika mengalami kekerasan,” imbuh Luazizah.

Kegiatan BKR ini mendapat sambutan positif dari salah satu pengurusnya Purwati, “Saya menyampsikan apresiasi sekali kepada penyuluh KUA Wates yang memberikan ilmunya sehingga mengajak kita untuk sigap dalam penanganan pernikahan dini dan bentuk kekerasan apapun” ujarnya.

Di akhir acara, Luazizah memberikan informasi pengaduan untuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta  lembaga-lembaga yang dapat memberikan bantuan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran para orang tua dan remaja di Ngentak Ngestiharjo semakin meningkat dan dapat mencegah terjadinya pernikahan dini dan kekerasan. (lua/dpj)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *