Kunci Keberkahan Hidup dalam Islam
Oleh: Arief Mardyka Ruliawan
Mahasiswa MPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Praktik PLP di Kankemenag Kulon Progo
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita, nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya hingga akhir jaman.
Sebagai manusia yang hidup dalam limpahan karunia Allah. Kita perlu menyadari betapa pentingnya bersyukur atas segala yang kita miliki. Bersyukur adalah akhlak yang sangat ditekankan dalam Islam. Karena syukur merupakan bentuk pengakuan kita atas kebesaran dan kasih sayang Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Ibrahim ayat 7:
“Jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah nikmat untukmu, dan jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa syukur adalah pintu menuju keberkahan. Saat kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat yang telah diberikan. Sebaliknya, ketika kita lalai dan kufur terhadap nikmat-Nya, maka kita akan terjerumus dalam kesulitan dan azab yang pedih. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa berupaya menjadi hamba yang pandai bersyukur. Tidak hanya dalam lisan dan hati, tetapi juga dalam tindakan nyata.
Mengapa Syukur Begitu Penting?
Syukur dalam ajaran Islam memiliki makna yang mendalam. Syukur bukan sekadar mengucapkan rasa terima kasih. Melainkan lebih kepada pengakuan bahwa segala yang kita miliki—baik rejeki, kesehatan, waktu, maupun kesempatan—adalah milik Allah. Dengan bersyukur, berarti membangun kesadaran bahwa kita adalah hamba yang bergantung sepenuhnya kepada Allah. Serta hanya Dia yang mampu memberi dan mengambil segala sesuatu yang kita miliki.
Syukur juga melatih untuk tetap rendah hati, tidak sombong, dan tidak merasa bahwa segala pencapaian atau kesuksesan adalah hasil dari usaha kita semata. Sebagai manusia, kita mungkin bekerja keras untuk mencapai tujuan. Tetapi tanpa izin dan bantuan dari Allah, tidak mungkin kita meraih hasil apa pun. Oleh karena itu, syukur menjadi landasan bagi seorang muslim dalam menjalani hidup. Baik di saat senang maupun sulit.
Empat Cara Menjalani Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari agar syukur menjadi bagian dari hidup kita, ada empat aspek penting yang perlu diperhatikan dan dijalani.
- Syukur dengan Hati: Mengakui Nikmat-Nya dalam Setiap Keadaan
Syukur dengan hati adalah bentuk syukur yang paling mendasar. Yaitu menyadari dalam hati bahwa segala nikmat yang kita terima, baik besar maupun kecil, datang dari Allah. Kesadaran ini harus hadir di setiap saat. Baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Dalam kondisi senang, kita harus menyadari bahwa segala kebahagiaan dan kesenangan yang kita rasakan hanyalah pemberian Allah. Sebaliknya, dalam keadaan sulit kita tetap harus bersyukur. Karena yakin bahwa kesulitan tersebut adalah ujian yang akan membawa kebaikan di masa depan.Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah kebaikan. Jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa kesulitan, ia bersabar, maka itu juga menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim).Hadis ini menunjukkan bahwa sikap seorang muslim yang senantiasa bersyukur akan menjadikan hidupnya penuh dengan kebaikan. Baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
- Syukur dengan Lisan: Memuji dan Mengucapkan Rasa Syukur
Syukur dengan lisan adalah cara kita mengucapkan rasa terima kasih kepada Allah dengan kata-kata. Salah satu bentuk syukur lisan yang paling sederhana adalah dengan mengucapkan Alhamdulillah setiap kali kita menerima nikmat. Ucapan ini mengandung pengakuan atas kebesaran Allah dan merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan amal di hari kiamat.” (HR. Muslim)Melalui lisan, kita juga dapat mengekspresikan syukur dengan berbagi pengalaman kebaikan kepada orang lain. Sehingga mereka pun bisa termotivasi untuk bersyukur dan mengingat kebesaran Allah.
- Syukur dengan Perbuatan: Menyebarkan Kebaikan Melalui Nikmat yang Diterima
Syukur tidak hanya berhenti pada kata-kata. Tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Jika kita diberikan nikmat harta, maka salah satu cara bersyukur adalah dengan menggunakannya untuk kebaikan. Seperti bersedekah, membantu fakir miskin, atau mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat. Jika kita diberi kesehatan, maka harus bersyukur dengan menggunakannya untuk beribadah, bekerja, dan beramal shalih.Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan teladan yang luar biasa dalam hal ini. Meskipun seorang nabi yang telah dijamin keselamatannya oleh Allah, beliau tetap bersungguh-sungguh dalam ibadah. Ketika ditanya mengapa beliau begitu rajin beribadah, padahal dosa-dosanya telah diampuni. Beliau menjawab:
“Tidakkah aku seharusnya menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari)
Jawaban nabi ini menunjukkan bahwa syukur dengan perbuatan adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.
- Syukur dalam Segala Keadaan: Tetap Bersyukur Meski dalam Kesulitan
Terkadang, kita hanya ingat untuk bersyukur ketika menerima sesuatu yang kita anggap menyenangkan. Namun sesungguhnya syukur juga harus ada dalam keadaan sulit dan penuh ujian. Dalam Islam, kesulitan yang kita alami bukanlah hukuman. Tetapi ujian yang mengandung hikmah dan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)Kesulitan yang kita alami seharusnya tidak menjadikan kita putus asa. Tetapi sebaliknya, memperkuat iman dan menumbuhkan rasa syukur. Karena yakin bahwa Allah sedang menguji kita untuk kebaikan di masa depan. Dengan bersyukur dalam kesulitan, kita menunjukkan keteguhan iman dan keikhlasan dalam menerima takdir Allah.
Penutup
Saudara-saudara sekalian,
Dengan memahami dan mengamalkan syukur dalam setiap aspek kehidupan, Insya Allah hidup kita akan penuh dengan keberkahan. Syukur adalah jalan menuju kedamaian, kebahagiaan, dan kelapangan hati. Semoga kita semua selalu diberi kekuatan untuk menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur, baik dalam keadaan senang maupun sulit.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!