Progam Pelita MadinahKU: Praktik Perawatan Jenazah Tingkatkan Pemahaman Agama

Kulon Progo (KUA Wates) – Program Pelita MadinahKU bagi kelas Bimbingan Ibadah Praktis III kembali menghadirkan inovasi pembelajaran yang menarik. Kali ini, peserta diajak untuk mempraktikkan langsung perawatan jenazah, sebuah pengalaman yang tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam terkait kematian dan kehidupan setelahnya.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (15/10/24) di Ruang Kesra Pemda Kulon Progo ini dipandu oleh Penyuluh Agama Islam KUA Wates, Shofwati, S.Ag., dan Luazizah, S.H.I. Pembelajaran diawali dengan tadarus al Qur’an bersama kemudian praktek perawatan jenazah. Shofwati,  menjelaskan bahwa praktik perawatan jenazah merupakan bagian penting dalam pembelajaran agama. “Dengan mempraktikkan langsung, peserta tidak hanya memahami tata cara yang benar, tetapi juga merasakan secara langsung makna di balik setiap tahapan perawatan jenazah,” ujar Shofwati.

Pelatihan praktik perawatan jenazah yang diselenggarakan dalam program Pelita Madinahku ini dirancang secara komprehensif. Peserta tidak hanya diajarkan tentang tata cara memandikan, mengkafani, dan menshalatkan jenazah, tetapi juga diberikan pemahaman mengenai makna filosofis dari setiap tahapan. Peserta diajak untuk merenungkan makna di balik setiap tahapan perawatan jenazah, seperti pentingnya mensucikan jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir, makna kafan sebagai pakaian baru untuk kehidupan akhirat, dan hikmah dari shalat jenazah sebagai bentuk doa dan permohonan ampunan.

Kegiatan praktik perawatan jenazah ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi para peserta. Beberapa di antaranya adalah: Peningkatan keimanan: Dengan memahami tata cara dan makna perawatan jenazah, peserta diharapkan semakin yakin akan adanya kehidupan setelah kematian dan semakin rajin beribadah. Persiapan mental: Peserta menjadi lebih siap menghadapi kematian, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Penguatan tali silaturahmi: Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk saling mengenal dan mempererat tali silaturahmi.

Shofwati berharap kegiatan seperti ini dapat terus diadakan secara rutin untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk memperdalam ilmu agama. “Dengan bekal ilmu agama yang kuat, kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan siap menghadapi segala cobaan, termasuk kematian,” pungkasnya.

Kepala KUA Wates, Marjuki, S.H.I., M.S.I., memberikan apresiasi yang mendalam akan kegiatan pelita madinahku yang disampaikan penyuluh agama Islam serta berharap inovasi dalam pembelajaran keagamaan terus dikembangkan dengan baik supaya tidak menjenuhkan bagi peserta.(lua/dpj)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *