Tingkatkan Kompetensi Numerik, Guru MIMUHGA Ikuti Bimtek GASING

Kulon Progo (MIMUHGA) –  Tiga guru MI Muhammadiyah Garongan telah mengikuti Bimtek pembelajaran Matematika metode gasing. Bimtek tersebut diselenggarakan oleh KKG Guru Kelas MI.

Guru Kelas 3, Eny Herlina Astuti, S.Pd. mengikuti Bimtek pada Kamis (14/11/2024) dan Rabu (20/11/2024). Sedang Guru Kelas 4, Ranti Safi’ah, M.Pd. pada Rabu-Kamis (13-14/11/2024). Sementara Guru Kelas 6, I Ari Fauzi, S.Pd. lebih dulu mengikuti workshop pembelajaran bulan Oktober lalu.

Kepala Madrasah, Siti Nurhayati, S.Ag., M.S.I. mendukung guru MIMUHGA untuk mengikuti Bimtek. Terlebih metode gasing saat ini sedang diupayakan oleh Kementerian Agama RI untuk meningkatkan kompetensi numerik dan mengasah kemampuan berpikir kritis serta keterampilan majemuk (multiple intelligence) bagi guru madrasah. “Penguasaan metode gasing bisa menambah wawasan guru agar nantinya mempunyai alternatif metode pembelajaran yang menyenangkan. Terutama saat mengajarkan Matematika dan mewujudkan madrasah pandai berhitung,” ujarnya.

Seiring dengan ikutnya Bimtek metode gasing ini, kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru MIMUHGA. “Semoga guru-guru kami dapat melakukan inovasi-inovasi pembelajaran dengan metode Gasing kepada siswa. Agar siswa memiliki kemampuan numerasi Matematika yang lebih baik pada masa depannya nanti,” pungkas Kamad.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui kelompok kerja guru MI se-Kabupaten Kulon Progo. Narasumber workshop yaitu Yuli Supriyanto, S.Pd., M.Pd., Sukijan, S. Pd., M.Pd., dan Anggi Krisdiyanto, S.Pd.  Kegiatan Gasing adalah akronim dari Gampang, Asik dan Menyenangkan, merupakan metode pembelajaran Matematika. Metode ini dirancang untuk membuat anak-anak menyukai pelajaran Matematika. Metode ini menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang dirancang untuk membantu anak-anak memahami materi secara mudah dan tidak membosankan.

Guru kelas 4 Ranti Safi’ah, M.Pd. menuturkan bahwa dalam metode gasing ini Matematika dimulai dari pengenalan secara konkret kemudian kebentuk abstrak. “Secara konkret misalnya dua stik di tangan kanan dua stik di tangan kiri digabung menjadi satu jumlahnya empat stik. Sedangkan secara abstrak dikenal dengan hitungan angka 2 + 2 = 4,” jelasnya.

Pengitungan Matematika berawal dari penjumlahan ke perkalian, pengurangan, dan pembagian. Selain secara kongkret dan abstrak, Matematika menyenangkan digambarkan melalui lagu-lagu dibarengi dengan gerakan yang menarik. Matematika dengan metode gasing selalu berhitung dimulai dari depan.

Beberapa karakteristik metode gasing di antaranya diawali dengan konkret sehingga mudah dimengerti. Menghitung tanpa alat dan dengan mencongak, sehingga memacu kerja otak kanan, meningkatkan IQ, EQ, dan AQ, serta psikomotorik. (rat/sit/abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *