Pengajian Ahad Pagi, Kakan Wahib Jamil Ajak Muhasabah
Kulon Progo (Kankemenag) – Tahun 2024 akan segera berlalu. Kemudian berganti memasuki tahun 2025 Masehi. Dalam momentum tersebut sewajarnya setiap manusia melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu saat menjadi Pembicara Pengajian yang berlangsung di Aula Adikarto Gedungkaca Pemda setempat, Ahad (29/12/2024) pagi.
“Tahun 2024 ini akan segera kita tinggalkan, dan segera memasuki tahun 2025. Maka sudah sewajarnya kita melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Apa saja yang sudah dilaksanakan kita evaluasi. Hal ini agar ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” ujarnya.
“Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia adalah orang yang dilaknat,” imbuh Kakan.
“Apa yang kita lakukan sangat dipengaruhi oleh nafsu/syahwat. Al-Imam Muhammad Al-Ghazali membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah marotibun- nafsi. Tempat-tempat dimana nafsu ini bersemayam dalam dunia sufi biasa dinamakan sebagai lathifah, yaitu sebuah titik halus dalam diri kita yang keberadaannya tersebar,” ungkap Jamil.
- Nafsu Ammarah, tandanya Al-Bukhlu artinya kikir atau pelit, Al-Hirsh artinya tamak atau rakus, Al-Hasad artinya hasud, Al-Jahl artinya bodoh, Al-Kibr artinya sombong, dan Asy-Syahwat artinya keinginan duniawi.
- Nafsu Lawwamah, tandanya Al-Laum artinya mencela, Al-Hawa artinya bersenang-senang, Al-Makr artinya menipu, Al-’Ujb artinya bangga diri, Al-Ghibah artinya mengumpat, Ar-Riya’ artinya pamer amal, Az-Zhulm artinya zalim, Al-Kidzb artinya dusta, dan Al-Ghaflah artinya lupa.
- Nafsu Mulhamah, cirinya As-Sakhawah artinya murah hati, Al-Qana’ah artinya merasa cukup, Al-Hilm artinya murah hati, At-Tawadhu’ artinya rendah hati, At-Taubat artinya taubat atau kembali kepada Allah, As-Shabr artinya sabar, dan At-Tahammul artinya bertanggung jawab.
- Nafsu Muthmainnah, tandanya Al-Juud artinya dermawan, At-Tawakkul artinya berserah diri, Al-Ibadah artinya ibadah, Asy-Syukr artinya syukur atau berterima kasih, Ar-Ridha artinya redha, dan Al-Khasyah artinya takut akan melanggar larangan
- Nafsu Radhiyah,tandanya Al-Karom artinya kemuliaan, Az-Zuhd artinya zuhud atau meninggalkan keduniawian, Al-Ikhlas artinya ikhlas atau tanpa pamrih, Al-Wara’ artinya meninggalkan syubhat, Ar-Riyadhah artinya latihan diri, dan Al-Wafa’ artinya tepat janji
- Nafsu Mardhiyah, cirinya Husnul Khuluq artinya baik akhlak, Tarku maa siwallah artinya meninggalkan selain Allah, Al-Luthfu bil khalqi artinya lembut kepada makhluk, Hamluhum ‘ala shalah artinya mengurus makhluk pada kebaikan, Shafhu ‘an zunubihim artinya mema’afkan kesalahan makhluk, dan Al-Mail ilaihim liikhrajihim min dzulumati thaba’ihim wa anfusihim ila anwari arwahihim artinya mencintai makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan (keburukan) watak dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka.
- Nafsu Kamilah, tandanya Ilmul-yaqiin, Ainul-yaqiin, dan Haqqul-yaqiin
“Dan tidak ada jalan yang terbaik untuk membersihkan segenap nafsu ini selain zikr. Oleh kerana itu, para ulama tariqah mengajarkan metode zikir terutama zikir nafi itsbat (laa ilaaha illalloh) yang tekniknya mengatur aliran zikir ke seluruh lathifah-lathifah,” terangnya. (abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!