Siswa MI Ma’arif Plampang Manfaatkan Daun Balakacida sebagai Pupuk Organik

Kulon Progo (MIMAPAN) – Saat ini pupuk organik banyak dijual di toko-toko pertanian maupun toko online dengan harga yang lumayan menguras kantong. Untuk itu demi menghemat biaya bisa membuat pupuk organik tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Solusinya adalah membuat pupuk organik dengan bahan baku daun Balakacida. MI Ma’arif Plampang telah mengajarkan kepada para siswanya membuat pupuk organik daun Balakacida pada Jum’at (10/1/2025) di madrasah.

Salah satu guru MI Ma’arif Plampang, Wuryanti, S.Pd.I., M.Pd. menjelaskan tentang daun Balakacida. “Daun Balakacida di kalangan petani selama ini sering disebut tanaman gulma. Karena tanaman tersebut cepat sekali pertumbuhannya di sekitar lahan pertanian. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak penelitian tentang daun Balakacida,” ujarnya.

“Banyak nutrisi bagi tumbuhan yang terkandung dalam daun Balakacida. Sehingga saat ini daun tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik,” ungkap Wuryanti.

“Daun Balakacida dapat tumbuh di pegunungan juga dataran rendah. Batang tanaman Balakacida berwarna hijau, dengan daun bergerigi yang lunak. Dalam pembuatan pupuk organik daun Balakacida dicampur dengan kohe kambing. Kemudian ditambahkan sedikit cairan EM4 sebagai penghasil bakteri baik yang berfungsi sebagai pengurai,” terangnya.

“Campuran antara daun Balakacida, kohe kambing, dan cairan EM4 kemudian disimpan dalam karung selama dua minggu sampai satu bulan untuk menghasilkan pupuk organik siap pakai,” imbuh Wuryanti.

Dengan mengajarkan kepada siswa membuat pupuk organik dari bahan-bahan alam dengan tidak perlu membeli, MI Ma’arif Plampang berusaha mengajarkan hidup hemat. Selain itu juga agar siswa mengenal tumbuhan di sekitar madrasah maupun lingkungan rumahnya yang dapat dimanfaatkan. Jika mampu mengolahnya dengan baik bahan-bahan alam tersebut tidak hanya dapat dipergunakan sendiri, bahkan dapat bernilai jual tinggi. (ynt/abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *