KUA Galur dan Lendah Gelar Manasik: Fokus Ibadah Selama Penerbangan, Skema Murur, dan Kebijakan Haji

Kulon Progo (KUA Galur) – KUA Galur dan Lendah yang terkelompokkan dalam Kepanitiaan Manasik Haji Tingkat KUA/Kapanewon Kelompok III terus berupaya membekali calon jamaah haji dengan pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif. Pada Jumat, (28/02/2025).

Putaran pertama hari kedua diadakan di Gedung PDHI Galur, dengan narasumber Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY oleh Drs. H. Jauhar Mustofa, M.S.I. Dalam kesempatan tersebut tidak hanya fokus pada panduan ibadah selama penerbangan, tetapi juga memberikan informasi penting mengenai skema murur dan kebijakan haji  tahun 2025.

Drs. H. Jauhar Mustofa, M.S.I., menjelaskan mengenai skema murur, yaitu pengaturan pergerakan jamaah haji dari Muzdalifah ke Mina dengan melintas, tanpa turun dari bus. Skema ini diterapkan dimaksudkan untuk menjaga keselamatan dan perlindungan jamaah, terutama bagi kelompok risiko tinggi, lansia, dan penyandang disabilitas.
“Skema murur ini adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi jamaah serta mengurai dari kepadatan dan potensi bahaya di Muzdalifah,” jelas Drs. H. Jauhar Mustofa, M.S.I.

Selain itu, sesi ini juga memberikan informasi mengenai peraturan haji terbaru, termasuk: kebijakan visa haji, ketentuan mengenai barang bawaan, protokol kesehatan yang berlaku dan penyesuaian dalam pelaksanaan rangkaian ibadah haji. “Peraturan haji terus berkembang. Kami ingin jamaah mendapatkan informasi yang akurat dan terkini,” tambah Jauhar Mustofa.

Sedangkan Kepala KUA Galur sekaligus ketua penyelenggara H. Afwan Zuhdi, S.Ag., M.A.,  menegaskan komitmen panitia, moderator dan narasumber dalam memberikan bimbingan manasik haji secara komprehensif. “Kami terus berupaya berkolaborasi membekali jamaah dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dengan berharap menjadi haji mabrur, termasuk informasi mengenai skema murur dan peraturan terbaru,” kata Afwan Zuhdi.Bimbingan manasik akan dilanjutkan dengan materi lain, mencakup semua aspek ibadah haji.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap materi yang disampaikan. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan semangat untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Suasana interaktif ini menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, di mana para peserta dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. “Saya sangat senang mengikuti bimbingan ini. Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, dan saya merasa lebih siap untuk melaksanakan ibadah haji,” ujar salah seorang peserta. (azz/dpj)

2 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *