330 Jemaah Haji Kulon Progo Siap Diberangkatkan
Kulon Progo (Kankemenag) – Sebanyak dua orang Jemaah haji Kulon Progo menyatakan mundur dan tidak berangkat pada tahun 2025 ini. Keduanya mundur dengan alasan yang berbeda. Sehingga tahun 2025 ini Kulon Progo memberangkatkan sejumlah 330 jemaah haji. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu di sela-sela pelepasan Jemaah haji yang berlangsung di Masjid Agung setempat, Rabu (21/5/2025) pagi.
“Ada 2 jemaah yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari keberangkatan tahun ini. Jemaah yang mengundurkan diri atas nama Sumardiyana asal Kapanewon Galur yang juga sedang sakit dan sedang dirawat. Sedang satu lagi yakni Siti Anisah asal Kapanewon Samigaluh dengan alasan menunggu dan merawat suaminya yang sedang sakit,” ujarnya.
“Untuk jemaah haji atas nama Sumardiyana rencananya berangkat bersama istrinya. Namun karena harus menjalani operasi dan dokter menyatakan tidak mampu melakoni ibadah haji sehingga mengundurkan diri. Sedang istrinya tetap berangkat karena kondisinya sehat,” imbuh Kakan.
“Nanti keduanya akan didaftarkan untuk berangkat ibadah haji tahun depan. Namun kita masih menunggu kebijakan haji tahun 2026 dari pemerintah pusat,” terang Jamil.
Sedangkan untuk kuota yang kosong karena 2 orang yang mengundurkan diri ini akan diisi jemaah dari Sleman dan Bantul. Keduanya merupakan jemaah kriteria kuota cadangan yang sudah melunasi biaya haji dan siap berangkat.
“Mengingat jemaah haji Kulon Progo mayoritas lansia, kami selalu pesankan kepada semua petugas untuk lebih sabar dalam pelayanan. Mari berikan pelayanan yang terbaik serta ramah kepada seluruh jemaah. terutama terhadap jemaah lansia dan disabilitas. Semoga sukses penyelenggaraan ibadah haji tahun ini,” pungkasnya.
Sementara Bupati Kulon Progo, Dr. H. R. Agung Setyawan, ST., M.Sc., MM. Dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada jemaah haji yang telah terpilih dan mendapatkan kesempatan untuk berangkat ke tanah suci. “Ini adalah satu karunia besar yang tidak semua orang mendapat kesempatan. Bisa jadi secara fisik dan material mampu, tetapi kalau tidak mendapatkan hidayah maka kesempatan itu tidak ada,” ungkapnya.
“Insya Allah perjalanan ini mulai dari rumah hingga ke tanah suci adalah dicatat ibadah oleh Allah. Ibadah haji merupakan hidayah dari Allah SWT. Maka jalanilah dengan ikhlas, penuh rasa syukur bukan karena embel-embel yang lainya,” sambung Bupati.
“Kami berharap bapak ibu berangkat haji tanpa beban. Terus menjaga kesehatan, fisik, pola makan, dan ibadah. Silahkan berdoa dengan tulus untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, mendoakan para pemimpin agar dapat mampu mewujudkan baldatun thayibatun warabbun ghafur. Mari saling menjaga kekompakan, tolong menolong, serta membawa nama baik daerah dan Negara,” tutupnya. (abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!