Lestarikan Batik, Siswa MTsN 6 Kulon Progo Kreasikan Batik Jumput di Proyek P5RA
Kulon Progo (MTsN6KP) – Semangat melestarikan warisan budaya tampak membara di kalangan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Kulon Progo. Melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil’alamin (P5RA) dengan tema Kearifan Lokal, para siswa berhasil menghasilkan karya seni batik jumput yang memukau, Jum’at (2/5/2025). Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan siswa pada teknik membatik tradisional, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Dalam proyek yang berlangsung selama beberapa pekan ini, siswa kelas VII dengan antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan batik jumput. Mulai dari proses perancangan motif sederhana, pengikatan kain dengan berbagai teknik, hingga pewarnaan yang menghasilkan kombinasi warna yang menarik. Bimbingan intensif dari para guru dan narasumber ahli batik semakin mematangkan keterampilan siswa dalam menghasilkan karya yang indah.
Kepala MTsN 6 Kulon Progo, Riza Faozi, S. Ag. M.S.I. menyampaikan apresiasinya atas kreativitas dan semangat siswa dalam mengikuti proyek ini. “Melalui P5RA tema Kearifan Lokal ini, kami berharap siswa tidak hanya sekadar mengetahui tentang batik jumput, tetapi juga mampu mempraktikkannya dan menghargai nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Hasil karya batik jumput yang cantik ini adalah bukti nyata dari potensi dan kreativitas anak-anak,” ujar Riza.
Berbagai motif unik dan menarik berhasil diciptakan oleh para siswa. Ada yang terinspirasi dari alam sekitar, seperti motif bunga dan daun, ada pula yang mengembangkan motif abstrak dengan kombinasi warna cerah dan harmonis. Setiap kain batik jumput yang dihasilkan memiliki ciri khas tersendiri, mencerminkan kreativitas dan imajinasi masing-masing siswa.
Salah seorang siswa peserta proyek, Oktavia Maymoza dari kelas VIID, mengaku sangat senang dan mendapatkan pengalaman berharga melalui kegiatan ini. “Awalnya saya merasa kesulitan, tetapi dengan bimbingan dari Bapak/Ibu guru, akhirnya saya bisa membuat batik jumput sendiri. Saya jadi lebih tahu tentang proses pembuatan batik dan bangga bisa melestarikan tradisi ini,” ungkap Okta.
Hasil karya batik jumput siswa MTsN 6 Kulon Progo ini rencananya akan dipamerkan dalam acara Fasion Show pada Gelar karya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran, sehingga warisan budaya Indonesia tetap lestari di tengah perkembangan zaman. Proyek P5RA ini menjadi bukti nyata komitmen MTsN 6 Kulon Progo dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecintaan terhadap budaya bangsa. (nhc/don)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!