Perkokoh Ideologi Pancasila, Kakan Wahib Jamil Pimpin Upacara Kankemenag Kulon Progo
Kulon Progo (KankemenagKP) – Kantor Kementerian Agama Kulon Progo menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin (2/6/2025) pagi. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Halaman PTSP kantor setempat.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Kepala Kankemenag Kulon Progo H.Muhamad Wahib Jamil,S.Ag.,M.Pd. Pelaksanaan upacara tersebut berdasarkan surat edaran dari Sekjen Kementerian Agama Nomor SE.21 Tahun 2025 Tentang Perubabahan atas edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 20 Tahun 2025 tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.
Dalam sambutannya, Kakan Wahib Jamil menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah kemajuan zaman dan tantangan global yang semakin kompleks.
“Pancasila adalah semangat pemersatu bangsa. Di tengah derasnya arus digital dan teknologi, kita harus tetap berpijak pada nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya di hadapan peserta upacara.
Wahib Jamil juga menyoroti pentingnya menjaga moral dan etika di era modern ini. Menurutnya, kemajuan teknologi dan ekonomi harus tetap selaras dengan nilai kemanusiaan.
“Indonesia harus maju bukan hanya dari sisi teknologi, tapi juga dalam etika dan karakter. Di sinilah pentingnya Pancasila sebagai bintang penuntun,”tegasnya.
Dalam pidato arahan Kepala BPIP yang ia sampaikan, disebutkan bahwa penguatan nilai Pancasila perlu dilakukan di empat sektor utama yakni pendidikan, birokrasi, ekonomi, dan ruang digital.
Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.
“Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.
Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.
Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
“Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan upacara tersebut Plh.Kasubag TU, Kepala Seksi, Penyelenggara, Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama, serta segenap ASN Bawah atap. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah serta penyerahan penghargaan dedikasi bagi ASN yang memasuki purna tugas periode 1 Juni 2025 yakni atas nama Sartono dan Kusbandi. (dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!