Program “Jaga Kaliku Sipatin” KUA Galur, Wujudkan Asta Protas Kemenag Melalui Pendekatan Ekoteologi 

Kulon Progo (KUA Galur) – Program “Jaga Kaliku Sipatin” (Jaga Komitmen Warga untuk Kelestarian Alam Lingkungan Ikan Kulon Progo dengan Sedekah Ikan Pasangan Pengantin) dilaksanakan di bantaran Sungai Progo pada Kamis, (12/06/2025).

Program inovatif ini menggabungkan nilai-nilai Asta Protas Kementerian Agama dengan konsep ekoteologi Islam dalam upaya pelestarian lingkungan melalui tradisi keagamaan.

Program “Jaga Kaliku Sipatin” merupakan implementasi Asta Protas (Delapan Program Prioritas) Kementerian Agama yang mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologi Islam dalam pelestarian Sungai Progo. Program ini melibatkan pasangan calon pengantin baru untuk menebar bibit ikan sebagai bentuk sedekah lingkungan yang sejalan dengan konsep khalifah fil ardh (pemelihara bumi). Setiap pasangan pengantin menyebarkan bibit ikan patin.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta calon pengantin dari berbagai desa di wilayah Kapanewon Galur dan Program tersebut dipimpin langsung oleh Kepala KUA setempat, H. Afwan Zuhdi, S.Ag, M.A. didampingi Muhammad Ali dan SurajimanS. Pd. I. kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Bidang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Wakhid Purwosubiyantoro.

Acara inti dari program ini adalah penebaran benih ikan di Sungai Progo. Pasangan calon pengantin dengan suka cita menebar benih ikan lokal didampingi oleh Surono Ketua Pokwasmas Padas Kapanewon Galur.

Program ini dilatarbelakangi oleh urgensi pelestarian Sungai Progo yang mengalami degradasi ekologis signifikan, dengan penurunan populasi ikan hingga 47% dalam lima tahun terakhir akibat pencemaran dan eksploitasi berlebihan.

Dari perspektif Asta Protas Kemenag, program ini mendukung pencapaian target penguatan moderasi beragama dengan menunjukkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin dan peduli lingkungan. Secara ekoteologis, kerusakan lingkungan merupakan bentuk pengingkaran terhadap amanah Allah SWT sebagai khalifah di bumi (QS. Al-Baqarah: 30). Program ini juga menjawab tantangan integrasi nilai-nilai spiritualitas dengan aksi nyata pelestarian lingkungan, sejalan dengan poin kelima Asta Protas tentang “Peningkatan Kualitas Hajat Hidup Keagamaan yang Berkelanjutan”.

Salah satu calon pengantin yang hadir, Dhenis Surya Kareza & Malinda Sari, menyampaikan bahwa pasangan ini terkesan dengan acara Jagakaliku Patin. Mereka mengatakan bahwa program ini tidak hanya berdampak positif bagi calon pengantin, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar. Menurut mereka, program kolaborasi ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk kebaikan alam sekitar.

“Program Jaga Kaliku Sipatin mewujudkan sinergi antara iman, ilmu, dan amal dalam menjaga ciptaan Allah. Ini adalah manifestasi konkret dari Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ungkap Kepala KUA  Galur Afwan Zuhdi.

“Dalam konteks Asta Protas Kemenag, program ini berkontribusi signifikan pada pencapaian target strategis: penguatan moderasi beragama melalui praktik Islam yang ramah lingkungan, peningkatan kualitas layanan keagamaan dengan inovasi program berbasis ekoteologi, dan pengembangan SDM keagamaan yang memiliki kesadaran ekologis tinggi, ” pungkasnya. (amr/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *