Tiga Guru Mansaku Ikuti FGD Departemen Filsafat dan Sosiologi Pendidikan FIP UNY

Kulon Progo (MAN 1 KP) – Tiga Guru MAN 1 Kulon Progo (Mansaku) mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Departemen Filsafat dan Sosiologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Yogyakarta pada Senin (23/6/2025) yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Penggung, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo. Ketiga guru tersebut yaitu Harmiyati, S.Pd., M.Sc., Rizki Alifani, S.Pd., dan Nur Hidayati, S.Pd.I. Hal tersebut disampaikan Harmiyati usai kegiatan berlangsung. Pada kesempatan yang sama, Rizki Alifani juga menyampaikan bahwa narasumber FGD yang mengangkat tema Strategi Guru dalam Meningkatkan Kesadaran Etika Digital di Kalangan Siswa Sekolah Menengah tersebut yaitu Prof. Dr. Achmad Dardiri, M.Hum., Dr. Rukiyati, M.Hum., dan Dr. Fadhila Rachmadani, S.Fil., M.Phil.

Kepala MAN 1 Kulon Progo merasa bersyukur karena MAN 1 Kulon Progo dapat mengikuti kegiatan. “Alhamdulillah MAN 1 Kulon Progo dapat mengikuti FGD dari Departemen Filsafat dan Sosiologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Terima kasih saya sampaikan kepada Bu Harmiyati, Pak Rizki Alifani, dan Bu Nur Hidayati yang bersedia mewakili madrasah,” kata Wahdan.

Sebelum FGD, Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kulon Progo, Drs. H. Fauzan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Terima kasih saya sampaikan kepada Tim Peneliti UNY dan bapak Ibu Guru MAN dan SMK di Kulon Progo. Semoga FGD ini bermanfaat,” harap Fauzan.

Selanjutnya Achmad Dardiri menyampaikan pentingnya etika digital di kalangan siswa. “Sekarang ini sudah era digital. Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan etika. Dengan adanya etika maka siswa mempunyai aturan/batasan/norma tentang mana yang baik, mana yang boleh, mana yang tidak baik, mana yang tidak boleh untuk dilakukan,” tuturnya. “Semoga sekolah dan pemerintah memberikan kebijakan tentang pembelajaran etika digital sehingga lingkungan belajar siswa menjadi aman. Siswa mempunyai kesadaran positif dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi,” imbuh Dardiri. “Siswa diharapkan dapat menjadi warga digital yang cerdas, bijak, dan beretika dalam berinteraksi di dunia maya, serta mampu membedakan informasi benar dan salah serta menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian,” harapnya. (nhd/dpj)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *