Cegah Terjadinya Pernikahan Dini, Penyuluh KUA Sentolo Berikan Bina Remaja Usia Sekolah (BRUS)

Kulon Progo (MAN2KP)- Terjadinya pernikahan dini dikalangan remaja menjadi keprihatinan tersendiri di masyarakat. Untuk mencegah terjadinya pernikahan dini tersebut, penyuluh KUA Sentolo memberikan pembinaan pada remaja usia sekolah. Kegiatan yang bertajuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tersebut dilaksanakan pada Selasa, (15/7/2025) di SMK PGRI Sentolo.

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tersebut diikuti sebanyak 90 siswa. Adapun sebagai pemateri dalam acara tersebut H. Rohman, S.Ag., selaku Penyuluh Agama Islam KUA Sentolo. Materi yang berlangsung selama 90 menit tersebut diikuti dengan antusias dan suasana yang segar.

Dalam paparannya Rohman menyampaikan pentingnya merencanakan cita-cita sampai 10 tahun kedepan, disesuaikan dengan potensi serta bakat minat masing-masing peserta. Tujuan dari perencanaan tersebut adalah untuk membentuk sebuah keyakinan dan semangat juang masing-masing murid supaya tidak minder dan putus asa. “Setiap anak punya potensi dan bakat masing-masing. Oleh karena jangan sampai putus asa atau minder, yang penting ikhiar, terus berusaha, dan jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan” ungkapnya.

Lebih lanjut ia juga mengungkapkan bahwa cita-cita tersebut harus dikawal, jangan sampai dirusak dengan hal-hal negatif seperti narkoba, pergaulan bebas, judi online, termasuk dalam hal ini adalah pernikahan dini. “Murid-murid ini punya jenjang yang masih lama, oleh karena itu jangan sampai dirusak oleh hal-hal yang tidak berguna. Sekali dirusak oleh hal negatif tadi, rencana yang sudah tersusun bisa rusak berantakan” imbuhnya.

Selain itu menurutnya  cita-cita yang mulia tadi harus dikawal dan diusahakan dengan perilaku dan akhlak yang baik. Pembentukan akhlak yang baik tersebut tidak bisa tercapai dengan waktu yang spontan, melainkan dengan pembiasaan dan proses yang panjang, seperti bangun pagi, merapikan kamar, menabung, membantu orang tua, hormat pada guru maupun sholat berjamaah.

Dalam penutupnya Rohman memberikan pesan kepada semua peserta dagar menggunakan umur dengan sebaik mungkin, hindari pergaulan dan sex bebas. Nilai-nilai agama harus dipegang sekuat mungkin supaya tidak terjerumus dalam hal-hal negatif, termasuk dalam hal ini menghindari pernikahan dini. Pernikahan diusia dini mempunyai resiko yang sangat tinggi, salah satunya terjadinya stunting. Oleh karena karena itu jika akan menikah hendaklah ketika usia sudah matang dan mapan.

Selama materi berlangsung siswa tampak antusias dengan melakukan dialog interaktif dengan pemateri dan peserta. Mereka terlibat diskusi aktif dengan narasumber. Mereka merasa terbantu dan tercerahkan dengan bekal materi yang diberikan tersebut. (skd/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *