Siswa MIN 2 Kulon Progo Kenali Limbah Batok Kelapa
Kulon Progo (MIN2KP) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program edukatif di MIN 2 Kulon Progo. Yakni dengan fokus pada pengelolaan limbah batok kelapa. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan kreativitas siswa.
Kegiatan yang berlangsung MIN 2 Kulon Progo, Kamis (17/7/2025) ini diinisiasi oleh dua mahasiswa KKN, Dzafran Rafli Achmad Fuadi serta Nuarinina Berliani Natanda. Kemudian dilanjutkan oleh Wulan Indahsari melalui praktik langsung pembuatan kerajinan.
Dzafran membuka kegiatan dengan mengenalkan berbagai jenis limbah kelapa seperti batok, sabut, dan serat kelapa. Ia menjelaskan manfaatnya apabila diolah secara kreatif. “Limbah yang sering dianggap tak berguna bisa menjadi barang kerajinan. Seperti gantungan kunci, pot tanaman, hingga keset yang bernilai jual. Juga bisa dimanfaatkan anak sekolah, seperti egrang dari batok kelapa sebagai permainan tradisional. Pada kesempatan kami membawa contoh kerajian egrang batok kelapa,” kata Dzafran.
Selanjutnya Nuarinina Berliani Natanda mengajak siswa untuk belajar membuat infografis yang berisi tahapan pembuatan gantungan kunci dari batok kelapa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pengolahan sumber daya alam secara berkelanjutan dan sistematis. Melalui infografis siswa diajak untuk memahami proses dari awal hingga akhir. Mulai dari pemilihan batok, pemotongan, penghalusan, hingga finishing.
“Dengan membuat infografis siswa tidak hanya tahu hasil akhirnya. Tetapi juga bisa memahami dan mengingat proses pembuatannya. Ini penting untuk melatih berpikir sistematis dan membangun kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Nuarinina.
Kegiatan kemudian dilanjutkan oleh Wulan Indah Sari yang membimbing siswa membuat kerajinan gantungan kunci secara langsung. Proses ini memberi ruang bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas mereka sekaligus mempraktikkan pengetahuan yang telah didapat. Hasil karya para siswa menunjukkan bahwa bahan alami seperti batok kelapa bisa menjadi kerajinan ramah lingkungan yang estetis dan berguna.
“Kerajinan ini adalah wujud nyata dari pemanfaatan bahan alam yang selama ini dianggap limbah. Melalui tangan-tangan kreatif siswa, batok kelapa bisa disulap menjadi produk seni yang punya nilai jual dan edukatif,” ungkap Wulan.
Kepala MIN 2 Kulon Progo, Hartati, S.Pd., M.Pd. menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN UGM. “Kami sangat menyambut baik inisiatif ini. Anak-anak jadi belajar dari proses dan praktik langsung. Pendidikan bukan hanya soal angka, tetapi tentang menanamkan nilai-nilai kehidupan sejak dini. Termasuk kepedulian terhadap lingkungan dan kreativitas,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk kesadaran berkelanjutan di kalangan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengolah potensi alam menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai seni. (ttk/abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!