Bangun Moderasi Beragama, Kankemenag Kulon Progo Kunjungi Sanggar Parahyangan Hindu

Kulon Progo (Kankemenag) – Penyelenggara Katolik Kankemenag Kulon Progo beserta Penyuluh Agama Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha melakukan kunjungan ke tempat ibadah umat Hindu. Kunjungan di Sanggar Parahyangan Panepen Tirto Lanceng, Padukuhan Madigondo, Kalurahan Sidoharjo,  Kapanewon Samigaluh, tersebut berlangsung Selasa (26/8/2025) siang.

Penyelenggara Katolik, Yohanes Setiyanto, S.S. mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk memperkuat moderasi beragama sekaligus mempererat tali silaturahmi lintas iman di wilayah Kulon Progo.  Ia turut memberikan apresiasi mengenai pentingnya srawung atau berinteraksi antarumat beragama. “Dalam situasi kehidupan sosial saat ini masyarakat sangat membutuhkan ruang perjumpaan yang menumbuhkan kebersamaan, saling menghargai, dan memahami perbedaan. Kita memerlukan suasana hening dan teduh untuk menenangkan hati. Sehingga tempat seperti Sanggar Parahyangan ini memiliki peran penting,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut rombongan disambut hangat oleh tokoh setempat yang sekaligus menjadi Pengelola Sanggar, Sumardi. “Tempat ibadah ini sebagai wadah umat Hindu untuk beribadah. Sekaligus menjaga tradisi spiritual masyarakat. Sanggar Parahyangan Panepen Tirto Lanceng juga menjadi simbol keberagaman dan harmoni yang telah lama terjalin di Kalurahan Sidoharjo. Keberagaman dan harmoni terletak pada sikap terbuka kepada siapa saja yang ingin berdoa, semadi, dan mencari urip sejati,” tutur Sumardi.

Kegiatan kunjungan ini berjalan dengan penuh suasana kekeluargaan. Rombongan diajak melihat secara langsung suasana Sanggar Parahyangan yang digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan dan spiritual. Penyuluh Agama Buddha, Saryanto, S.Pd.B. mengaku mendapat pengalaman baru dalam kunjungan tersebut. “Saya mendapatkan pemahaman baru mengenai nilai-nilai keagamaan yang sarat dengan pesan kearifan lokal. Hal ini dapat terus mendorong terciptanya kerukunan antarumat beragama, khususnya di wilayah pedesaan. Kunjungan lintas iman seperti ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi. Tetapi juga menjadi sarana nyata dalam mewujudkan moderasi beragama yang inklusif, damai, dan penuh kebersamaan,” ungkapnya. (sry/abi).

#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *