KUA Wates Dukung Ketahanan Pangan Bersama Polres Kulon Progo
Kulon Progo (KUA Wates) – Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Wates Aris Muh Sadzili, S.Ag., bersama Polres Kulon Progo melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak di lahan Pondok Pesantren Nurul Ummah 2 (Nurmadu), Turip, Ngestiharjo, Wates, pada Rabu (06/08/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Acara penanaman jagung yang dilaksanakan di lahan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakapolres Kulon Progo, Kompol Amalia Nurmadiah, S.H., S.I.K., Kabag SDM Polres Kulon Progo, Kompol M. Taufik Anwar H, S.H., M.M., Kapolsek Wates, Kompol Ngadi, S.H., M.H. beserta jajarannya, Lurah Kalurahan Ngestiharjo beserta perangkat, santri PP. Nurmadu, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kompol M. Taufik Anwar H, S.H., M.M. menjelaskan bahwa program ini adalah wujud nyata kerja sama antara Polri dan pesantren dalam mendukung ketahanan pangan. Pihak kepolisian menyediakan bantuan berupa bibit dan pupuk jagung, sementara pengelolaan lahan sepenuhnya diserahkan kepada pihak pondok pesantren yang dalam hal ini Aris Muh Sadzili sebagai pimpinan Ponpes Nurul Ummah 2.
Aris selaku pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ummah 2, menyambut baik dan sangat mengapresiasi kolaborasi dengan Polres Kulon Progo.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh dari pihak kepolisian dan KUA Wates. Program penanaman jagung ini tidak hanya membantu kami dalam memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan pesantren, tetapi juga mengajarkan para santri tentang pentingnya kemandirian dan pengelolaan sumber daya alam. Bibit dan pupuk yang diberikan sangat membantu, dan kami siap mengelola lahan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga hasil panennya nanti bisa bermanfaat untuk kesejahteraan pondok dan santri,” ujar Aris.
Kepala KUA Wates, Marjuki, S.H.I.,M.S.I., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari peran Penyuluh Agama Islam (PAI) dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya di bidang ketahanan pangan.
“Sebagai Penyuluh Agama Islam, itu merasa penting untuk tidak hanya fokus pada pembinaan spiritual, tetapi juga turut andil dalam kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Sinergi antara PAI, kepolisian, dan pesantren ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat efektif dalam mewujudkan visi bersama, yaitu Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain,” Ujar Marjuki.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara lembaga pemerintah, dalam hal ini KUA dan Polri, dengan lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju.(lua/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!