Pendekatan Edukatif Siswa: Ubah Teguran Menjadi Kesempatan Belajar

Kulon Progo (MTsN 3 KP) – Senin pagi, (11/08/2025), gerbang Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kulon Progo dipenuhi aktivitas yang tak biasa. Tepat pukul 07.15 WIB, Ana Harsiwi, Guru Bahasa Indonesia yang dikenal disiplin namun ramah, berdiri di pintu masuk menyambut siswa. Siswa yang datang terlambat diarahkan ke sisi gerbang untuk mengikuti penertiban yang sarat nilai edukasi.

Alih-alih memberikan teguran keras, Ana memilih cara yang membangun. Siswa yang terlambat diminta menyetorkan hafalan surat-surat pendek dari juz ‘amma. Bagi yang belum lancar, ia membimbing secara langsung, membetulkan bacaan dan makhraj huruf dengan penuh kesabaran.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar ibadah sholat wajib. Pertanyaan mencakup bacaan niat, gerakan sholat yang sah, hingga doa-doa yang dibaca di setiap rakaat. Dalam momen ini, Ana tidak hanya menguji pengetahuan siswa, tetapi juga mengingatkan kembali bahwa sholat lima waktu adalah kewajiban utama seorang muslim. “Sholat itu tiang agama. Kalau kita disiplin sholat, insyaallah disiplin dalam hal lain juga mudah,” pesannya, disampaikan dengan nada lembut namun penuh rasa tanggung jawab.

Menariknya, meski awalnya malu, siswa mulai bersemangat menjawab. Suasana menjadi hidup, bahkan siswa tersenyum puas ketika berhasil menjawab dengan benar. Cara ini dinilai efektif menumbuhkan kesadaran spiritual sekaligus kedisiplinan waktu.

Langkah kreatif Ana ini tidak hanya memberi efek jera bagi siswa yang terlambat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa setiap aturan memiliki tujuan. Bagi siswa, keterlambatan bukan lagi sekadar pelanggaran, melainkan pintu masuk untuk belajar lebih dalam tentang nilai-nilai agama yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi baik di MTs Negeri 3 Kulon Progo. Mengubah teguran menjadi pembelajaran bermakna terbukti mampu membentuk karakter, menguatkan keimanan, dan menanamkan rasa tanggung jawab pada siswa, sebuah kombinasi yang jarang ditemui namun sangat dibutuhkan di dunia pendidikan saat ini. (vit/sap/don)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *