Dialog Interaktif Warnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTsN 6 Kulon Progo

Kulon Progo (MTsN6KP) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTs Negeri 6 Kulon Progo tahun ini dikemas berbeda dan terasa lebih hidup. Bertempat di Masjid Nurul Huda pada Senin, 8 September 2025, acara ini menghadirkan konsep dialog interaktif yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan pegawai madrasah.

Maulid Nabi selalu menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk mengenang sekaligus meneladani akhlak Rasulullah. Dengan mengangkat tema “Meneladani Akhlak Nabi dalam Kehidupan Sehari-hari”, kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai perayaan seremonial, tetapi juga sebagai sarana menanamkan nilai-nilai luhur Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan nyata warga madrasah.

Kepala MTsN 6 Kulon Progo, Muhammad Muslich Purwanto, S. Ag., menegaskan bahwa pemilihan format dialog interaktif bertujuan menciptakan suasana yang partisipatif. “Kami ingin Maulid ini tidak sekadar menjadi monolog di mana penceramah berbicara dan jamaah hanya mendengarkan. Dengan adanya interaksi, pesan-pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan membekas,” jelas Muslich.

Acara inti diisi oleh tausiyah ustadz Isnandar, S.Th.I., yang dikemas dalam bentuk dialog. Dalam sesi tersebut, siswa diberikan ruang untuk bertanya dan menjawab terkait kehidupan Nabi Muhammad, penerapan akhlak Nabi dalam konteks modern, pentingnya kejujuran, hingga sikap toleransi di tengah perbedaan.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Para siswa tampak berani mengutarakan rasa ingin tahu mereka, baik dalam bentuk pertanyaan sederhana maupun diskusi yang lebih mendalam. Salah seorang siswa kelas IX, Ridho Putra, menuturkan, “Format seperti ini membuat kami lebih berani dan termotivasi untuk belajar. Saya jadi lebih paham bagaimana meneladani sifat jujur Nabi, bahkan dalam hal sederhana seperti mengerjakan tugas sekolah.”

Dengan pendekatan baru ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTsN 6 Kulon Progo tidak sekadar menjadi rutinitas tahunan. Acara tersebut berhasil menghadirkan suasana edukatif yang inspiratif, sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan agama dapat disampaikan secara modern dan relevan tanpa kehilangan substansi ajaran Islam. (nhc/don)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *