Tingkatkan Kapasitas Takmir, KUA Sentolo Berikan Pendampingan Pengelolaan Masjid dan Mushola
Kulon Progo (KUA Sentolo) – Dalam rangka mengupayakan terwujudnya masjid dan mushola yang yang makmur baik secara kualitas maupun kuantitas, KUA Sentolo bersama mahasiswa STIS Syubhanul Wathon Magelang menyelenggarakan Diklat Ketakmiran Bagi Masjid dan Mushola se Kaliagung pada Kamis, (28/08/2025) bertempat di Balai Kalurahan Kaliagung Sentolo.
Acara yang dihadiri sebanyak 30 peserta tersebut dihadiri oleh perwakilan takmir masjid dan mushola se Kaliagung, serta Pudail, M.S.I., selaku dosen pembimbing lapangan mahasiswa KKN STIS Syubhanul Wathon, syuriah dan tanfidziyah PRNU Kaliagung, serta perwakilan banom, baik dari Ansor, Fatayat maupun Muslimat.
Muhammad Adib Makmun selaku ketua penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan diklat ketakmiran bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kreatifitas takmir masjid dan mushola dalam mengelola tempat ibadah yang baik, serta sebagai tempat pemberdayaan masyarakat di wilayah kalurahan Kaliagung, khususnya dalam bidang keagamaan. “Takmir masjid dan mushola merupakan ujung tombak dari kegiatan keagamaan disetiap wilayah, jika masjid dan mushola makmur, diharapkan akan memberikan dampak signifikan pada masyarakat sekitar baik secara sosial maupun ekonomi” ungkapnya.
Penyuluh Agama KUA Sentolo, Samsudin, S.Ag. dalam sambutannya menyampaikan KUA Sentolo sangat mendukung kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa STIS Syubhanul Wathon tersebut. “KUA Sentolo sangat mendukung kegiatan diklat ketakmiran seperti ini karena senafas dengan kegiatan KUA itu sendiri, salah satunya mengurusi tentang masjid seperti pelayanan wakaf, ukur kiblat dan kegiatan lain yang berhubungan dengan masjid,” tuturnya.
Sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Sukardi dari ASN KUA Sentolo menyampaikan paparan tentang keutamaan takmir dalam mengelola rumahnya Allah. “Jadi takmir itu adalah piihannya Allah,SWT dan tidak semua orang terpilih untuk mengurusi rumahnya Allah, maka harus disyukuri dan dilaksanakan amanah dengan sebaik mungkin,” ungkapnya.
“Bahwa fungsi masjid dan mushola bukan hanya tepat sholat semata, akan tetapi bisa memberikan dampak positif yang lebih kepada masyarakat dengan program pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, maupun hal-hal lainnya.Hendaknya segala urusan masyarakat idealnya dapat terselesaikan di lingkungan masjid. Ada orang sakit masjid hadir, tidak bisa bayar sekolah masjid hadir, ” pesannya.
Lebih lanjut ia menekankan pentingnya seorang pengurus mengetahui ketugasan atau tupoksi dari masing-masing bidang, baik itu idarah, imarah maupun riayah. Selain itu juga pentingnya setiap masjid mempunyai program kerja, sehingga apa yang akan dikerjakan oleh pengurus tertata dan termanajemen dengan rapi.
Setelah sesi paparan materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta. Acara diakhiri dengan doa oleh Kiai Muhammad Ngasim. (skd/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!