Integrasikan Nilai Karakter MTsN 6 Kulon Progo Selenggarakan Workshop Kurikulum Berbasis Cinta
Kulon Progo (MTsN6KP) – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Kulon Progo menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat pendidikan karakter melalui penyelenggaraan Workshop Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Kegiatan ini melibatkan seluruh guru dan tenaga pendidik. Tujuan utamanya adalah mengintegrasikan nilai-nilai kasih sayang, spiritualitas, dan nasionalisme ke dalam proses belajar-mengajar sehari-hari. Upaya ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang secara fundamental menumbuhkan karakter yang kuat pada peserta didik.
Kepala MTsN 6 Kulon Progo, Muhammad Muslich Purwanto, S.Ag., M.Pd., menjelaskan bahwa KBC merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penanaman Panca Cinta, yaitu lima pilar inti. Pilar-pilar tersebut mencakup: cinta kepada Allah dan Rasul, cinta ilmu, cinta tanah air, cinta lingkungan, serta cinta kepada diri sendiri dan sesama. “Workshop ini kami pandang sebagai langkah strategis madrasah dalam mempersiapkan tahun ajaran mendatang,” ujarnya.
“Kami memastikan bahwa setiap materi pelajaran tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang esensial dalam membentuk karakter siswa. Kurikulum Berbasis Cinta ini akan menjadi jiwa dalam setiap aktivitas pendidikan di madrasah, sehingga mampu mewujudkan suasana belajar yang kaya akan nilai positif dan kasih saying,” tambah Muslich.
Kegiatan workshop menghadirkan Septy Andari Putri, S.Pd., M.Pd., seorang narasumber nasional yang ahli dalam pembelajaran mendalam dan KBC. Septy menyampaikan pemaparan komprehensif mengenai konsep dan praktik implementasi KBC dan Pembelajaran Mendalam. Para guru dilatih untuk mengidentifikasi serta mengintegrasikan ‘moral value’ ke dalam setiap kompetensi dasar mata Pelajaran.
Sebagai ilustrasi praktis, guru didorong untuk: menggunakan teks atau cerita dalam materi Bahasa Indonesia yang memuat pesan moral kuat. Mengaitkan isu pelestarian lingkungan, seperti efisiensi penggunaan air, dalam materi thahārah (bersuci) pada pelajaran Fikih. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan cinta Allah dan Rasul, cinta lingkungan, dan cinta tanah air secara berkelanjutan.
Antusiasme dan kolaborasi yang tinggi terlihat selama sesi diskusi dan simulasi. Para guru secara aktif merancang Rencana Pembelajaran yang tidak hanya memenuhi tuntutan kurikulum formal, tetapi juga diperkaya dengan penanaman akhlak mulia dan wawasan kebangsaan yang terstruktur.
Dengan diadakannya Workshop Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta ini, MTsN 6 Kulon Progo menegaskan bahwa fokus pendidikan tidak semata-mata pada pencapaian akademik. Madrasah ini menjadikan pembentukan karakter dan spiritualitas sebagai prioritas utama. Melalui bekal ini, diharapkan para pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif guna melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan memiliki kecintaan mendalam terhadap bangsa dan negara. (nhc/don)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!