Penerapan Model “Jigsaw” dalam Analisis Unsur-Unsur Komik di Kelas VII C MTsN 3 Kulon Progo

Kulon Progo (MTsN 3 KP) — Pembelajaran di kelas harus mampu membuat siswa merasa gembira. Tidak hanya sekadar gembira, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan mendalam. Selain itu, setiap proses pembelajaran hendaknya berlandaskan suasana penuh cinta.
Hal tersebut disampaikan oleh Septy Andari Puteri, S.Pd., M.Pd., setelah melaksanakan supervisi kepada Ana Harsiwi, guru Bahasa Indonesia, di sela-sela kesibukannya di ruang kerja pada Selasa (21/10/2025). “Saya senang karena guru mampu menerapkan model pembelajaran yang kolaboratif dan bermakna. Salah satunya adalah model pembelajaran Jigsaw yang diterapkan oleh guru Bahasa Indonesia kelas VII ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Septy berharap agar model-model pembelajaran kolaboratif tidak hanya digunakan saat supervisi berlangsung, tetapi juga dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Sementara itu, Ana Harsiwi menjelaskan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, mendalam, dan bermakna diperlukan ketelatenan, kesabaran, serta semangat yang tinggi. “Selain itu, kerelaan kita sebagai guru untuk menyediakan fasilitas dan sumber belajar secara mandiri juga merupakan bentuk pengorbanan,” ungkapnya.

“Tapi saya senang melakukannya. Yang penting ada kerja sama yang baik antara guru dan siswa,” lanjutnya.
Salah satu siswa, Isnayatul, yang mendapatkan apresiasi berupa reward dari guru, mengaku sangat senang mengikuti pembelajaran dengan model Jigsaw ini.
“Belajarnya menyenangkan dan menggembirakan. Otak kami diasah untuk berpikir kritis, dan keterampilan motorik kami digunakan untuk merancang serta membuat presentasi yang penuh seni,” pungkasnya. (ahs/sap)



Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!