Siapkan Kader Perempuan Tangguh, Penyuluh KUA Sentolo Adakan Pelatihan Perawatan Jenazah

Kulon Progo (KUA Sentolo) – Dalam rangka menyiapkan kader perempuan tangguh supaya siap terjun untuk merawat jenazah, Penyuluh Agama KUA Sentolo bekerja sama dengan takmir masjid Nurul Islam menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Perawatan Jenazah pada Ahad, (26/10/2025) di masjid Nurul Islam, Kalisana, Tuksono, Sentolo, Kulon Progo.

Kegiatan yang dihadiri sebanyak 40 peserta tersebut diikuti oleh sebagian besar warga Kalisana dan jamaah masjid Nurul Islam. Hadir sebagai narasumber Nur Istiqlailiyah dan Fajar Munggih Nugrahini selaku Penyuluh Agama Islam KUA Sentolo.

Disampaikan Nur Istiq bahwa tujuan pelatihan tersebut untuk membekali ibu-ibu sekitar tentang cara merawat atau ngrupi jenazah, sehingga muncul kader-kader rois perempuan yang siap tampil dimasyarakat ketika dibutuhkan.

“Dengan adanya pelatihan ini, harapannya nanti muncul kader-kader perempuan yang kendel, prigel dan mrantasi dalam merawat jenazah, sehingga ketika dimasyarakat ada orang yang meninggal, khususnya jenazah perempuan, kader tersebut berani tampil untuk merawat jenazah sebagaimana tuntunan syariat,” ucap Istiq dihadapan peserta.

Dalam kesempatan tersebut Nur Istiq juga menjelaskan pengalamannya tentang tanda-tanda orang yang akan meninggal, cara menghadapi orang yang sakaratul maut, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, mensholatkan jenazah hingga menguburkan jenazah. Selain secara teori, jamaah juga diajari praktik secara langsung merawat jenazah, terlebih ketika mengkafani jenazah.
“Jamaah kita ajak praktik secara langsung merawat jenazah, dari mulai setelah dimandikan, menyiapkan kain kafan, cara menyobek kain kafan, membungkus jenazah hingga mensholatkan jenazah,” Imbuhnya. “Jamaah juga kita minta praktik langsung, sehingga ketika nanti ada kejadian warga atau jamaah meninggal, bisa langsung praktik tanpa ada rasa canggung, karena sudah memiliki bekal pengetahuan,” pungkasnya.

Takmir masjid dan peserta merasa senang dengan adanya kegiatan ini, karena memang kegiatan pelatihan merawat jenazah untuk peserta putri belum pernah diadakan. (skd/dpj)