“Belajar dari Alam, Budaya, dan Sejarah: MAN 3 Kulon Progo Gelar Studi Literasi ke Bali”

Kulon Progo (MAN 3 KP) – MAN 3 Kulon Progo kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis pengalaman melalui Program Studi Literasi bagi siswa kelas XI. Tahun ini, kegiatan dilaksanakan dengan melakukan kunjungan edukatif ke Pulau Bali pada Selasa–Sabtu, (11–15/11/2025).

Studi literasi ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa mengenai keragaman budaya, tradisi, dan kekayaan alam Indonesia, khususnya budaya Bali yang telah dikenal seluruh dunia.

Perjalanan dimulai dengan kunjungan ke Danau Beratan Bedugul, salah satu ikon wisata alam Bali. Di lokasi ini, para siswa tidak hanya menikmati keindahan alam pegunungan dan danau yang menyejukkan, tetapi juga mengikuti wisata spiritual dengan melihat langsung Pura Ulun Danau Beratan, salah satu pura suci yang menjadi tempat umat Hindu melaksanakan peribadatan.

Melalui kunjungan ini, siswa diajak memahami bentuk-bentuk tempat ibadah, tata cara, serta nilai spiritual masyarakat Bali. Perjalanan berlanjut ke wisata edukasi Cocoa Land Bali, tempat para siswa mendapatkan pengetahuan lengkap tentang proses pengolahan cokelat, mulai dari biji kakao hingga menjadi produk siap konsumsi. Di sini, siswa belajar mengenai tahapan fermentasi, pengeringan, pengolahan, hingga pengemasan, yang semuanya dikemas dalam aktivitas edukatif dan interaktif.

Pada malam hari, siswa berkesempatan menyaksikan pertunjukan Tari Kecak Bali, salah satu tarian tradisional yang sangat terkenal. Pertunjukan ini menyuguhkan kisah epik Ramayana yang dipadukan dengan lantunan khas “Cak” dari para penari laki-laki. Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat lebih mengenal seni budaya Bali serta memahami nilai historis dan filosofis di dalamnya.

Wisata edukasi berikutnya adalah Istana Tampak Siring—kompleks istana kepresidenan yang memiliki nilai sejarah tinggi—dan Monumen Bajra Sandhi, sebuah monumen megah yang menggambarkan perjuangan rakyat Bali. Dalam kunjungan ini, siswa belajar mengenai sejarah Bali, perjuangan masyarakatnya, serta nilai nasionalisme yang tertanam kuat dalam setiap relief dan arsitektur bangunan. Studi literasi ditutup dengan kegiatan wisata belanja di Jogger Jelek dan Pusat Oleh-Oleh Krisna Bali, yang menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengenal produk UMKM Bali serta mendukung ekonomi lokal.

Ketua panitia studi literasi, M. Hadiyuddin, S.Ag., ., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai sarana belajar langsung yang menyenangkan dan bermakna.

“Melalui studi literasi ini, kami ingin siswa tidak hanya membaca atau melihat budaya dari buku, tetapi juga mengalami langsung bagaimana budaya itu hidup, dijaga, dan diwariskan. Bali adalah contoh nyata harmoni budaya dan tradisi yang tetap lestari di era modern,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala MAN 3 Kulon Progo, Nurhayanti, S.Pd., M.Sc., menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat menguatkan kecintaan siswa terhadap kekayaan budaya Indonesia.

“Kami berharap pengalaman ini membuka cakrawala berpikir siswa, membuat mereka lebih menghargai keberagaman budaya Indonesia, serta membangun karakter yang lebih terbuka, peduli, dan berwawasan luas. Studi literasi seperti ini menjadi langkah penting dalam pembelajaran bermakna,” tutupnya.

Dengan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan, para siswa kembali ke Kulon Progo dengan membawa banyak pengalaman baru, wawasan budaya yang lebih luas, serta semangat untuk terus belajar dari lingkungan sekitar.(syl/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *