Guru MAN 3 Kulon Progo Rilis Buku Baru “Menjadi Guru yang Digugu dan Ditiru”

Kulon Progo (MAN 3 KP) – Dunia literasi kembali menggeliat di lingkungan MAN 3 Kulon Progo. Salah satu guru yang sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan dan kepenulisan, Budi Santosa, S.Pd., resmi merilis buku terbarunya berjudul “Menjadi Guru yang Digugu dan Ditiru”. ia yang dilahirkan di Surabaya pada 4 Agustus 1967 ini dikenal sebagai pendidik sekaligus penulis yang konsisten berkarya. Buku tersebut menjadi refleksi sekaligus inspirasi tentang peran guru sebagai teladan dalam membentuk karakter generasi bangsa.
Penulis buku tersebut merupakan sosok pendidik yang memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan. Ia pernah mengabdikan diri sebagai guru di berbagai sekolah di Nusa Tenggara Barat (NTB), sebelum akhirnya hijrah kembali ke Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Kulon Progo. Sepulangnya ke Yogyakarta, ia tercatat pernah mengajar di MAN 1 Kulon Progo dan MAN 2 Kulon Progo, hingga kini aktif mengajar di MAN 3 Kulon Progo sebagai guru Sejarah Indonesia.
Buku Menjadi Guru yang Digugu dan Ditiru mengangkat nilai-nilai keteladanan, integritas, dan tanggung jawab moral seorang pendidik. Melalui bahasa yang reflektif dan inspiratif, penulis mengajak para guru untuk tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai figur yang mampu menjadi panutan dalam sikap, perilaku, dan nilai kehidupan.
Selain dikenal sebagai pendidik, ia juga aktif dan produktif dalam dunia sastra dan kepenulisan. Sejumlah karya telah lahir dan mendapat apresiasi pembaca, di antaranya “Engkau Bisa” (kumpulan puisi karya bersama), antologi “Menjemput Mentari Saat Pandemi” yang terbit pada November 2021, serta artikel di harian Media Indonesia berjudul “Perempuan dan Persoalan Klasiknya” yang terbit pada April 2018.

Di bidang sastra fiksi, ia juga telah menerbitkan beberapa novel, di antaranya “Jejak Serdadu Kumbang” (terbit Januari 2022), “Jogja Romansa” (2022), dan “Asmaradahana di Tepian Jogja”. Karya-karya tersebut menunjukkan konsistensi penulis dalam mengangkat tema kemanusiaan, sejarah, budaya, dan romantika kehidupan.
Kepala MAN 3 Kulon Progo, Nurhayanti, S.Pd.,M.Sc menyampaikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut. Kehadiran guru yang aktif menulis dan berkarya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peserta didik dan seluruh warga madrasah untuk terus menumbuhkan budaya literasi.
Dengan terbitnya buku Menjadi Guru yang Digugu dan Ditiru, MAN 3 Kulon Progo kembali menegaskan komitmennya sebagai madrasah yang mendukung pengembangan literasi, kreativitas, dan keteladanan di lingkungan pendidikan. (shi/dpj)



Bangga menjadi bagian dari sistem guru kereen MAN3KP