Ibu di Sudut Hatiku

Oleh: Mugi Hartun Rahayu
Siswa MTsN 5 Kulon Progo
Di balik bibirmu yang selalu tersenyum,
Ada air mata yang tersembunyi dalam diam.
Tangannya yang keriput memeluk erat,
Menyembuhkan luka yang tak terucap.
Kaki yang lemah tapi tak pernah lelah,
Mengelilingi rumah hingga malam tiba.
Suara yang lembut menyapa pagi,
Tetapi kadang tersedak rindu.
Wajah yang kusayang kini makin keriput,
Waktu melukis garis-garis yang dalam.
Dia yang selalu memberi, tak pernah minta,
Hanya diam merenungkan masa lalu.
Saat malam tiba dan kegelapan menyelimuti,
Aku dengar dia bersuara lembut.
“Mungkin esok akan lebih baik,” katanya,
Tapi air matanya jatuh di bantal sendirian.



Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!