KUA Panjatan dan PKH Bugel, Tekankan Komunikasi Positif dan Dorong Graduasi Mandiri

Kulon Progo (KUA Panjatan) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Panjatan terus memperkuat perannya dalam pembinaan keluarga sakinah di tingkat akar rumput. Pada Senin (15/12/2025) siang, bertempat di Dusun Bugel II, Kalurahan Bugel, dilaksanakan kegiatan Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) yang memadukan penguatan spiritual dan kemandirian ekonomi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Penyuluh Agama Islam KUA Panjatan, Kartiwin, S.Pd.I., M.S.I., Koordinator PKH, Bapak Yanu Agung Nugroho, S.H., serta para ibu Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Dusun Bugel II.
Dalam sesi bimbingannya, Kartiwin menyampaikan materi mengenai pilar-pilar Keluarga Sakinah. Ia menekankan bahwa kebahagiaan rumah tangga dimulai dari komunikasi positif.
“Keluarga sakinah itu dibangun di atas fondasi komunikasi yang santun dan terbuka antara suami, istri, dan anak. Jika komunikasi di rumah sudah positif, maka segala persoalan ekonomi maupun sosial akan lebih mudah dihadapi bersama,” jelas Kartiwin.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator PKH, Yanu Agung Nugroho, S.H., memberikan edukasi mengenai pentingnya kesadaran diri para KPM terkait keberlanjutan program bantuan. Ia mendorong para peserta yang telah mengalami peningkatan ekonomi untuk berani mengambil langkah graduasi mandiri.
“Kami sangat berharap muncul inisiatif dari ibu-ibu untuk graduasi atau menyatakan lulus dari kepesertaan PKH jika kondisi ekonomi sudah stabil. Hal ini sangat penting agar program pemerintah dapat tersalurkan secara merata kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” ujar Yanu.
Menurutnya, graduasi mandiri adalah bentuk integritas dan kepedulian sosial yang akan mempercepat Kenaikan ekonomi di wilayah Panjatan.

Kepala KUA Kapanewon Panjatan, H. Basid Rustami, S. Ag., menyatakan apresiasinya atas sinergi antara Penyuluh Agama dan Pendamping PKH ini. Beliau menilai kolaborasi ini adalah langkah nyata dalam mendukung program prioritas Kementerian Agama RI.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Revitalisasi KUA dan program Pusaka Sakinah (Pusat Layanan Keluarga Sakinah). KUA tidak hanya melayani urusan administratif, tetapi juga hadir memberikan pendampingan agar keluarga di Panjatan memiliki ketahanan mental, spiritual, dan ekonomi yang kuat,” ungkap H. Basid Rustami.
Keterlibatan Penyuluh Agama dalam kegiatan PKH ini selaras dengan misi Kementerian Agama untuk mewujudkan masyarakat yang taat beragama, harmonis, dan sejahtera. Dengan adanya ajakan graduasi mandiri, aspek agama juga masuk dalam ranah etika sosial, yakni menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab terhadap hak orang lain dalam program pemerintah.(win/dpj)



Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!