Pelita Yang Tak Pernah Padam

Oleh: Rihana Bilqis
Siswa MTs Darul ‘Ulum Muhammadiyah Galur
Di balik kerut sudut matamu,
Ada cerita tentang lelah yang kau simpan sendiri.
Tentang malam-malam tanpa lelap yang panjang,
Hanya demi memastikan mimpiku tetap terang.
Kau adalah rumah, meski tanpa pintu dan jendela,
Sebab pelukmu selalu terbuka bagi segala luka.
Tak perlu mahkota untuk kau menjadi ratu,
Sebab kasihmu adalah kerajaan yang paling satu.
Ibu, kau adalah doa yang tak pernah jeda,
Mengalir tenang di antara sujud dan air mata.
Maafkan aku yang sering lupa cara berterima kasih,
Atas setiap peluh yang kau hapus dalam lirih.
Meski dunia berputar dan musim berganti,
Namamu adalah rima paling indah di dalam hati.
Terima kasih telah menjadi langit tempatku terbang,
Dan menjadi sauh saat badai datang menerjang.



Terharu seru 🥹