Penyuluh KUA Pengasih Ajak Kader Sendangsari Jadi Pelopor Keluarga Syukur
Kulon Progo (KUA Pengasih) –Bertempat di Balai Kelurahan Sendangsari, Rabu (17/12/2025) KUA Pengasih kembali memperkuat program Pusaka Sakinah (Pusat Layanan Keluarga Sakinah).
Dalam pertemuan tersebut, para penyuluh mengajak seluruh Kader Kesehatan se-Kelurahan Sendangsari untuk menjadi “role model” atau pelopor dalam membangun keluarga yang berlandaskan rasa syukur.
Acara ini dihadiri oleh lintas sektoral guna memberikan pembekalan yang komprehensif. Bapak Suwarna Utomo selaku Kamituwa Sendangsari menyambut baik sinergi ini, didampingi oleh Bapak Tri Daelani, A.Md. dari BKKBN yang memberikan materi mengenai GATI dan kependudukan serta Ibu Nur, Amd. Keb. dari Puskesmas Pengasih 1 yang memberikan materi sosialisasi vaksin Hexavalen.
Materi inti yang disampaikan Musodiqin, S.Sos., menekankan bahwa ketahanan keluarga bermula dari cara pandang terhadap rezeki. Peserta diingatkan kembali bahwa setiap makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT, sehingga tidak ada alasan untuk merasa kurang yang berujung pada konflik rumah tangga.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kader diajak memahami tiga tingkatan syukur yang harus diterapkan dalam keluarga:
Pertama, Syukur dengan Hati: Menumbuhkan keyakinan bahwa setiap keadaan adalah pemberian terbaik. Kedua, Syukur dengan Lisan: Membiasakan bacaan tahmid, kalimat thayyibah dan komunikasi yang positif antar anggota keluarga. Ketiga, Syukur dengan Perbuatan: Mewujudkan rasa syukur dengan menjaga kesehatan anggota keluarga serta aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Ditemui di tempat terpisah, Kepala KUA Pengasih, Yusma Alam Rangga H, S.H.I, M.S.I, memberikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa peran kader sangat krusial dalam menyebarkan semangat ini hingga ke tingkat RT/RW.
“Kami ingin para kader di Sendangsari bukan hanya sekadar pendamping secara administratif, tapi juga menjadi pelopor keluarga syukur. Jika setiap keluarga mampu mempraktikkan syukur melalui hati, lisan, dan perbuatan, maka ketahanan keluarga akan terbangun secara alami. Keluarga yang bersyukur akan lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan zaman,” tegas Rangga.

Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama dari para kader untuk terus mendampingi warga dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, sehat, dan mandiri melalui pendekatan nilai-nilai spiritual dan kesehatan yang seimbang.(lua/dpj)




Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!