Panen Singkong, Motivasi Berkelanjutan MI Ma’aarif Ngipik

Kulon Progo (MIMA Ngipik) – MI Ma’aarif Ngipik bersama peserta didik kelas 5 melakukan panen singkong di kebun madrasah pada Senin (10/11/2025). Kegiatan tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan berkelanjutan bagi peserta didik dalam berlatih berbudidaya dan berkebun.

MI Ma’arif Ngipik memanfaatkan lahan kosong untuk kebun singkong. Selain singkong, juga ditanami berbagai macam tanaman lain seperti sayuran, cabai, pisang, dan papaya. Selain tanaman tersebut terdapat tanaman yang daunnya digunakan untuk pembuatan batik ecoprint. Yaitu daun jarak wulung.

Kepala Madrasah, Bayu Rahmat Santosa, S.Pd.I. M.Pd. mengatakan bahwa dengan adanya hal tersebut diharapkan bisa memotivasi dan contoh para peserta didik sejak dini untuk berkebun. “Anak-anak jaman sekarang harus mengerti pangan lokal, seperti singkong ini. Sekarang banyak sekali makanan-makanan instan yang di jual. Sehingga melupakan pangan lokal yang kaya akan karbohidrat. Tidak hanya membeli di warung, tetapi bisa memanen di kebun sendiri,” terangnya.

“Singkong dapat dipanen berumur 4-5 bulan. Namun ini masih berumur 3 bulan sudah bisa di panen. Walaupun besar singkong belum maksimal, tetapi sudah bisa menjadi pembelajaran untuk peserta didik. Peserta didik sangat senang ketika bersama-sama sekuat tenaga mencabut singkong dari tanah,” terang Bayu.

Panen singkong ini bergantian dengan kelas yang lainnya dalam setiap musimnya. Singkong ini digunakan sebagai kegiatan P5 peserta didik untuk membuat makanan tradisional. Dengan adanya pembelajaran ini mengajarkan peserta didik bagaimana tanaman berpindah dari batang ke piring.

Cara berkebun ini akan mengajarkan peserta didik mengolah lahan, lalu menanam batang, memanen, dan memakan lagi hasil panen mereka. Berkebun mengubah status makanan tidak lagi dipandang sebagai komoditas konsumsi belaka. Tetapi juga ada hasil jerih payah manusia di dalamnya. (dev/abi).

#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat