Pencanangan Desa Sadar Kerukunan, Kakan Wahib Jamil: Jatimulyo Ibarat Miniatur Indonesia
Kulon Progo (Kankemenag) – Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo layak dicanangkan sebagai Desa Sadar Kerukunan. Karena Kalurahan Jatimulyo ibarat miniatur Indonesia dengan beragam agama yang dianut oleh warganya. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu di sela-sela menghadiri Pencanangan Desa Sadar Kerukunan yang digelar di Balai Kalurahan Jatimulyo, Rabu (30/6/2021) pagi.
“Kalurahan Jatimulyo ibarat miniatur Indonesia dengan beragamnya agama yang dianut oleh warganya, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, dan Budha. Meskipun beragam, 7118 jiwa di Kalurahan Jatimulyo mampu menjaga dan merawat harmoni dan kerukunan antar umat beragama,” ungkapnya.
“Bukan hal yang aneh jika misa perayaan Natal di satu-satunya gereja di Jatimulyo, dijaga oleh umat Islam ataupun Budha. Demikian halnya, saat umat Budha beribadat di 5 Vihara, maka umat Islam dan Nasrani yang akan menjaga. Sedangkan saat shalat Id, baik di lapangan maupun di 18 masjid dan 25 mushala, akan dijaga oleh umat Nasrani dan Budha,” imbuh Kakan.
Pencanangan Kalurahan Jatimulyo sebagai Desa Sadar Kerukunan, menurut Wahib Jamil bukan dalam rangka rekonsiliasi konflik, melainkan upaya mempertegas komitmen bersama untuk menjaga kerukunan. “Oleh karena itulah disebut sadar kerukunan. Secara linguistik, kesadaran mencerminkan pengetahuan, pemahaman, keyakinan pribadi maupun kelompok. Ada kontrol diri dan keadaan normal atau ideal. Sebab menjaga kerukunan jauh lebih penting dan harus dengan kesadaran penuh. Jika sudah ada konflik, dampaknya bisa melebihi pandemi Covid-19,” tegas Wahib Jamil.
Masyarakat yang sadar kerukunan bagaikan orang sudah mendapat vaksin. Mereka mempunyai antibodi yang merespons secara otomatis ketika potensi penyakit konflik muncul. “Makna sadar kerukunan adalah mau menciptakan keadaan selaras, tenang, tenteram, tanpa perselisihan, dan bersatu dalam arti saling membantu. Sadar kerukunan juga berarti ada kontrol dari masing-masing warga, sanggup membawa diri, bisa menyesuaikan diri dengan keragaman. Kesadaran adalah kunci pengendalian diri dan pengendalian diri membutuhkan pengetahuan terhadap yang berbeda agar terbangun kesalingan dan rasa empati,” pungkasnya.
Selain dicanangkan sebagai Desa Sadar Kerukunan, Kalurahan Jatimulyo sebelumnya juga telah ditetapkan oleh Pemda DIY sebagai Desa Mandiri Budaya. Sehingga hadirin terutama yang hadir dari luar Kulon Progo diharapkan bisa menikmati keindahan alam dan budaya yang ada di Jatimulyo.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag DIY, Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan upaya untuk membangun kerukunan antar umat beragama sebagai pilar kerukunan nasional. Sedangkan Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedja, mengungkapkan bahwa secara Sunnatullah manusia membutuhkan orang lain. Maka perlu membangun hubungan baik dengan orang lain, termasuk yang berbeda agama. Acara dihadiri oleh jajaran FKUB DIY, FKUB Kulon Progo, Badan Kesbangpol, Forkopinkap, Lurah Jatimulyo, dan tokoh-tokoh agama setempat. (abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!