Buka Workshop ICT, Kakan Ahmad Fauzi: Guru PAI Harus Melek Teknologi
Kulon Progo (Pokjawas) – Para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) harus melek Teknologi Informasi (IT). Kemampuan tersebut berguna untuk meningkatkan kemampuan menghadapi teknologi informasi yang begitu pesat. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. Ahmad Fauzi, S.H., menyampaikan hal itu saat membuka Workshop ICT bagi guru PAI Sekolah Dasar se-Kulon Progo yang berlangsung Aula Menoreh kantor setempat, Senin (13/1/2020).
“Kami berharap agar setiap guru agama dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang ICT sehingga dapat mendukung optimalisasi pembelajaran PAI di sekolah,” ucap Fauzi.
Kakan juga menyatakan bahwa guru PAI saat ini menghadapi tantangan yang berat dalam menyiapkan para anak didik mengahadapi masa depan.
“Kita harus secara arif dan bijaksana dalam memanfaatkan ICT tersebut untuk mendidik anak-anak kita di sekolah. Jangan sampai anak didik kita justru menjadi korban ICT. Karena kita tidak bisa mengawasi anak-anak didik kita setiap saat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Fauzi juga meminta agar para guru PAI lebih memiliki semangat untuk meningkatkan pengembangan keprofesian guru, seperti penyusunan PAK untuk kenaikan pangkat selanjutnya agar tidak berhenti pada pangkat IVa.
Sementara itu Ketua KKG PAI SD Kulon Progo Abdur Rosid, S.Pd.I., mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan secara mandiri, pesertanya masih sangat muda-muda. harapannya agar workshop ICT bisa diikuti dan mampu mengembangkan pembelajarannya di sekolah masing-masing.
Kegiatan ini juga menghadirkan Pengawas PAI SD, Drs. Tukidi, M.S.I yang menyampaikan bahwa Penguasaan ICT ini penting bagi guru-guru PAI agar menguasai ICT di era melinea 4.0. Adapun materi yang harus dikuasai peserta workshop GPAI meliputi qr Qode (generator), Lightshot, Qur’an Kemenag, Arabic Pad, EclipseCrossword, Game Quiziz, Kahoot dan pembuatan soal online (Google Form).
Selain Tukidi, hadir juga sebagai pemateri Pengawas PAI SD yang lain, Anjar Purwantari, yang membahas tentang Urgensi Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian PAI berbentuk HOTS, disampaikan Anjar Purwantari agar guru-guru memahami soal-soal yang bermutu dalam menyusun soal yang bersifat online agar sesuai dengan prosedur atau kaidah penulisan yang baik dan benar.
“Para peserta akan diberikan tugas untuk menyusun pembelajaran ICT berbasis online agar setiap peserta melaksanakan tindak lanjutnya. Sehingga hasil kegiatan ini benar-benar bermanfaat untuk peningkatan mutu PAI di bidang ICT pada sekolah masing-masing,”ungkapnya.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari, Senin-Rabu (13-15/1/2020). Workshop diikuti secara antusias oleh 100 guru PAI SD yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD. (tkd/abi)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!