Pendidikan Karakter dan Manajemen Konflik, LDKS MTsN 4 Kulon Progo
Kulon Progo (MTsN4KP) – Hari kedua LDKS diisi oleh narasumber yakni Siti Suwarni, S.Pd., M.Sc. dengan materi pendidikan karakter. Acara LDKS berlangsung di ruang pertemuan Unit 2 madrasah setempat, Jumat (29/10/2021). Semangat dan antusias terlihat di wajah para peserta LDKS yang telah berada di tempat sejak pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Siti Suwarni menyampaikan Pendidikan karakter dan disiplin dalam OSIS. “Pendidikan karakter itu dimaknai sebagai nilai, moral, budi pekerti, dan watak. Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan kemampuan untuk memberikan keputusan baik buruk dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa jenis disiplin contohnya antara lain dalam mengatur waktu, berpakaian, bersikap saat upacara, mengikuti kegiatan organisasi, mengerjakan tugas, dan tak kalah penting adalah sebagai anggota organisasi, harus bijak dalam menggunakan media sosial,” papar Siti.
“Tentu manfaat dari dilaksanakannya LDKS dapat kalian rasakan kelak. Pertama, LDKS akan menumbuhkan moral siswa. Kedua, LDKS juga sebagai sarana untuk membentuk kedisiplinan siswa,” tegas Siti Suwarnai dalam penyampaian materinya.
Sesi selanjutnya diisi oleh Widayati, S.Pd. dengan materi manajemen konflik. Dalam kesempatan tersebut, Widayati yang juga merupakan guru BK tersebut memaparkan bagaimana pentingnya mengelola konflik. “Manajemen konflik berarti proses mengelola konflik dengan menyusun sejumlah strategi yang dilakukan pihak-pihak berkonflik sehingga mendapatkan resolusi yang diinginkan. Sedangkan konflik sendiri juga memiliki arti yaitu perjuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh hal yang langka. Tidak hanya itu tetapi juga untuk menundukkan lawan pihak dengan kekerasan,” jelas Widayati.
“Konflik pastinya memiliki latar belakang dalam masyarakat seperti pribadi, kelompok, antar kelas, politik, ekonomi, budaya, kedaerahan, sosial, hingga organisasi. Fungsi konflik adalah bersifat Kontraktif yaitu meningkatkan/memperbaiki/membangun. Namun bisa juga bersifat destruktif, merusak suasana. Dalam berorganisasi kalian harus pandai-pandai mengelola sumber konflik agar tujuan organisasi itu tercapai dengan baik. Caranya ya pandai mengelola konflik,” pungkasnya. (siw/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!