Evaluasi Jogo Kaliku Sipatin, Kakan Wahib Jamil: Harus Bersifat Mutualisme

Evaluasi Jogo Kaliku Sipatin, Kakan Wahib Jamil: Harus Bersifat Mutualisme

Kulon Progo (Kankemenag) – Program Jogo Kaliku Sipatin merupakan implementasi ajaran agama bagi calon pengantin. Untuk itu program tersebut semestinya dapat terus dilanjutkan. Namun demikian, mestinya program ini bersifat mutualisme. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu di sela acara Optimalisasi dan Evaluasi Program Jogo Kaliku Sipatin yang berlangsung di Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, Jum’at (4/3/2022) pagi.

“Program ini merupakan implementasi ajaran agama bagi calon pengantin. Sedekah itu tidak memandang tempat, jumlah, dan bentuknya. Serta sedekah ini bisa diberikan kepada siapapun. Jadi semestinya program ini dapat terus dilanjutkan. Namun demikian, mestinya program ini bersifat mutualisme. Baik bagi Dinas/instansi terkait maupun bagi pasangan pengantin. Karena sampai saat ini pasangan pengantin belum merasakan secara langsung dari program ini,” ujarnya.

Evaluasi Jogo Kaliku Sipatin, Kakan Wahib Jamil: Harus Bersifat Mutualisme

“Semoga selanjutnya program ini dapat berjalan lancar. Tentu dalam pelaksanaannya sesuai dengan kondisi masing-masing KUA,” imbuh Kakan.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo, Ir. Trenggono Trimulyo, MT menyampaikan bahwa program Jogo Kaliku Sipatin merupakan upaya untuk menjaga kelestarian hayati perikanan. “Program ini untuk mendukung kelestarian alam hayati perikanan, serta mendukung program gemar makan ikan. Yaitu untuk mencerdaskan anak di 1000 hari awal kehidupan. Program ini kerjasama dengan KUA agar lebih mengena ke sasaran, yaitu pasangan pengantin baru,” tuturnya.

“Selama pandemi ini memang program tersebut berhenti sambil menunggu instruksi selanjutnya. Bulan maret ini Dinas Kelautan dan Perikanan akan melaksanakan tebar benih ikan di 10 titik. KUA dipersilahkan turut bergabung dalam kegiatan tersebut. Namun dimohon benih ikan yang ditebar bukan jenis predator. Pelaksanaannya juga tidak harus di sungai yang besar,” terang Trenggono. (iha/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *