KUA Wates Bekali Calon Pengantin dengan Pondasi Keluarga Sakinah
Kulon Progo (KUA Wates) – KUA Wates menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan bagi calon Pengantin Angkatan VIII pada Senin-Selasa (25-26/3/2022) Balai Nikah KUA setempat. Kegiatan ini diikuti oleh 20 pasang calon pengantin. Bimbingan perkawinan ini merupakan sebuah ikhtiar mewujudkan keluarga yang kokoh dan tangguh. Karena keluarga yang kuat merupakan salah satu pondasi terpenting dalam pembangunan sumber daya manusia sesuai cita-cita luhur bangsa.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala KUA Wates, Latif Fuad Nurul Huda, S.Ag. MSI. Dalam sambutannya ia memaparkan dalam membangun sebuah keluarga sangat ditentukan oleh sejauh mana arah visi kedua pasangan nikah di satukan. Penguatan persiapan perkawinan tidak hanya diorientasikan pada penguatan pengetahuan saja, namun juga memampukan pasangan nikah dalam mengelola konflik dan menghadapi tantangan kehidupan global yang semakin berat.
“Bimbingan perkawinan ini merupakan langkah strategis dalam memastikan sebuah bangunan rumah tangga yang akan dicipatkan, dibangun di atas pondasi yang kuat dan kokoh. Pengetahuan, kesadaran, pespektif, dan komitmen dari para pihak, terutama kedua belah pasangan nikah menjadi sebuah keniscayaan,” paparnya.
Dalam kegiatan ini calon pengantin mendapatkan materi bimbingan yang telah didesain secara komprehensif dengan mempertimbangkan kebutuhan calon pengantin. Senin (25/3/2022) mendapat pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (skill) dalam mempersiapkan Keluarga menuju kelurga Sakinah, di sampaikan oleh H. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. Kemudian materi Psikologi dan dinamika Keluarga disajikan oleh Yusma Alam Rangga, SHI, MSI. Dan Memenuhi Kebutuhan Keluarga dipaparkan oleh Uji Ikthtiarini istiqomah, S.Ag.
Sedang pada hari kedua Selasa (26/3/2022) para peserta dibekali dengan materi menjaga kesehatan reproduksi yang disampaikan oleh pemateri dari Puskemas Wates, dan mempersiapkan keluarga berkualitas dari Tim PLKB Wates. Semua materi ini disampaikan kepada peserta bimbingan karena berdasarkan sebuah pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan mengelola rumah tangga bukanlah sesuatu yang given melainkan harus dipelajari calon pasangan nikah melalui berbagai metode, termasuk melalui learning by doing dan pelatihan kursus bimbingan. (mkp/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!