Dua Guru Model MIM Kenteng Jadi Moderator Kelas Online Dorayaki

Kulon Progo (MIMKENTENG) – Dua guru MI Muhammadiyah Kenteng, Demangrejo, Sentolo, Kulon Progo diberi kesempatan oleh program Sekolah Literasi Indonesia untuk menjadi moderator di kegiatan kelas online Dorayaki dan Self Driving yang diadakan oleh KOPI (Komunitas Pustakawan Masa Kini). Kelas online Dorayaki  dimoderatori oleh Beny Mu’alim, M.Pd sedangkan Self Driving oleh Rizco Ardian Saputro,S.Pd. Kegiatan kedua kelas online ini dilaksanakan Jum’at (17/04/2020) dan  (24/04/2020) melalui Whatsapp Group yang dengan 250 orang anggota. Kelas online Dorayaki diikuti 22 orang dan Self Driving 37 peserta.

Komunitas Pustakawan Masa Kini ini tidak hanya terdiri dari guru saja namun dari semua kalangan dari seluruh penjuru nusantara Indonesia, semua bersama-sama dalam rangka berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk menambah wawasan. Kedua guru MI Muhammadiyah Kenteng ini juga merupakan dua orang guru model Sekolah Literasi Indonesia. Kepala Madrasah, Rujito, S.Pd.I, M.Pd. berpesan agar kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik. “Manfaatkan kesempatan bagus ini, dan berusahalah untuk bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lain,“ ungkapnya.

Pemateri Dorayaki, Nurul Utami, M,Pd yang sekaligus sebagai guru SDN Giripeni, Wates, Kulon Progo menyampaikan tentang bagaimana membangun siswa yang berkarakter dengan cara mendongeng. Era Global yang semakin kuat arus informasinya, dan juga berbagai kebudayaan dari luar baik barat maupun timur yang masuk ke Indonesia, merupakan suatu hal yang perlu untuk menjadi perhatian seorang pendidik terhadap perkembangan anak didiknya. Pendidikan karakter bukanlah ilmu praktis, tetapi memerlukan sebuah proses. Sedangkan proses terbaiknya saat anak mencapai usia emas, sehingga besar harapannya supaya nilai-nilai karakter dapat terpatri kuat dalam hati dan pikiran anak.

Salah satu caranya yaitu dengan kegiatan mendongeng yang bisa dimulai dari lingkup keluarga. Mendongeng dapat mengasah fantasi dan imajinasi anak. Adapun manfaat dari mendongeng yaitu mendekatkan hubungan orang tua dengan anak, menyisipkan nilai moral saat mendongeng. Adapun beberapa karakter yang dapat ditumbuhkan melalui dongeng yaitu kejujuran, kerendahan hati, rasa empati, dan suka menolong. Mendongeng dapat dikupas dengan lebih menarik yaitu dengan membuat boneka karakter, sederhana tak perlu banyak biaya, serta alat dan bahan yang diperlukan mudah untuk didapatkan.

Sementara untuk kelas Self Driving oleh Solikhah,S.Pd guru SD Muhammadiyah, Girinyono, Pengasih, Kulon Progo tentang bagaimana mengajar menjadi lebih menarik ketika di kelas. Banyak cara atau tips yang dapat dilakukan untuk menyetir kelas yang menyenangkan. Sesuai dengan buku Self Driving, Menjadi Driver atau Passangger, Karya Rhenaldi Kasali, Ph.D tahun 2018, menunjukkan bahwa menjadi guru yang bermental Driver perlu untuk siap segera dalam situasi dan kondisi apapun untuk mempersiapkan apa yang dibutuhkan saat di kelas. Guru bermental driver pasti akan menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan, kreatif, efektif dan kondusif.

Pembelajaran tidak hanya mengajarkan anak untuk menjadi bisa namun juga tahu. Karena kalau anak hanya sebatas tahu , mereka hanya akan bermental passengger. Maka dari itu seorang guru yang bermental driver perlu memiliki tujuan yang jelas dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, persiapan matang baik display kelas maupun media pembelajaran yang dibutuhkan, sederhana namun penting yaitu bersenang-senanglah dalam pembelajaran, anak dibuat aktif jangan pasif, supaya suasana kelas menjadi lebih hidup, dan kondusif.

Kawan SLI, Irfa dan Wahyu mengapresiasi kegiatan tersebut. “Alhamdulillah, setelah pembelajaran berakhir, Pak Benny Mu’alim,M.Pd dan Pak Rizco Ardian Saputro,S.Pd dalam memandu kelas online dapat lancar terkendali,” ucap mereka.

Sedangkan Rizco agar kerjasama dalam pengelolaan kelas online tersebut dapat terus terjaga kekompakkannya. “Kunci suksesny harus ada kekompakan dan kerjasama, walaupun tidak berada dalam satu tempat dan via daring namun dapat berproses bersama. Semoga ilmu yang sudah disampaikan dapat diimplementasikan di dalam kegiatan pembelajaran, supaya menjadi lebih berkesan dan bermakna,” katanya. (ras/abi)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *