Santriwati Boarding Miftahul Ulum MAN 2 Kulon Progo Kunjungi Ponpes Raudlotul Furqon Azaman
Magelang (MAN 2 KP) – Para Santriwati Boarding Miftahul Ulum MAN 2 Kulon Progo melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Roudlotul Furqon Azamana di Secang Kabupaten Magelang, Sabtu (7/1/2023). Sebanyak 26 santriwati mengikuti kunjungan tersebut dengan didampingi Koordinator Boarding Dra. Siti Muslimah, M.Pd., Musrifah Boarding yakni Mawaddatur Rohmah Husein, guru pembina yang terdiri dari Zaenal Mustofa, S.Ag., Akhmad Lukman Hakim, S.Hum., dan Muhammad Ikhwan Rois, S.Pd.I.
Menurut Siti Muslimah, beberapa tujuan kunjungan ke Pondok Pesantren Roudlotul Furqon Azamana adalah untuk belajar dan mengetahui pelaksanaan pembelajaran tahfiz. “Seperti diketahui, bahwa di MAN 2 Kulon Progo ada mata pelajaran muatan lokal yaitu tahfiz. Di boarding, tahfiz menjadi program unggulan. Kebetulan pondok ini juga mempunyai program unggulan tahfiz dan sudah mencetak hafiz dan hafizah (perempuan penghafal Alquran). Untuk itu, boarding ingin mengetahui dan belajar bagaimana cara pengelolaan dan pengembangannya, juga metode pembelajaran yang digunakan untuk bisa diterapkan di boarding maupun madrasah,” ungkapnya.
Siti Muslimah juga menyampaikan bahwa kunjungan tersebut menjajagi untuk penandatanganan MoU kerjasama bidang pembelajaran tahfiz antara MAN 2 Kulon Progo dan pihak pondok. “Ajakan kami untuk bekerja sama dalam bidang pembelajaran tahfiz tampaknya mendapatkan tanggapan positif dari pondok,” sambungnya.
Menurutnya, salah satu alasan Pondok Pesantren Roudlotul Furqon Azamana dipilih sebagai tujuan kunjungan adalah salah satu peserta didik MAN 2 Kulon Progo, Siti Rofiqoh Himmaturrofida, adalah santriwati dari sana dan menjadi hafizah 30 juz. Di samping itu, pengasuh dan pemilik pondok pesantren tersebut merupakan alumnus PGAN Wates (kini MAN 2 Kulon Progo).
Dalam sambutannya, K.H. Widadi, S.Pd.I., pemilik dan pengelola pondok mengucapkan selamat datang dan berterima kasih. Sebagai alumnus PGAN Wates, ia merasa kunjungan ini sebagai ajang nostalgia dirinya dan istri saat-saat dulu masa muda dan belajar di PGA. Menurutnya, ia memang sebagai pemilik dan pengelola Pondok Pesantren tetapi proses pembelajaran berada di tangan istrinya, Ida Laili Nurhayati, yang juga alumni MAN 2 Wates (yang kini menjadi MAN 2 Kulon Progo).
Sementara itu, Ida Laili Nurhayati menyampaikan bahwa semula pondok pesantren yang ia kelola hanya mau menerima santri putri saja tetapi karena banyak orang tua yang memaksanya maka ia pun menerima santri putra. Para santrinya tidak hanya berasal dari daerah sekitar tetapi ada juga yang berasal dari jauh. “Kami menerima santri, semula 14 santriwati, Alhamdulillah, kini kami mempunyai 70 santri.” Ia menceritakan perkembangan pondok pesantrennya.
Ketika ditanya tentang kurikulum dan metode pembelajaran tahfiz, ia mengungkapkan bahwa program unggulan pondok yang ia asuh adalah program tahfiz dengan tambahan pelajaran dari beberapa kitab. Adapun metode untuk memperdalam ilmu membaca Alquran, pihaknya menggunakan metode Yambu’a, sebuah metode yang semula diterapkan di Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an di Kudus yang disusun oleh para putra K.H. Arwani Amin al-Kudsi, yaitu K.H. Agus M. Ulin Nuha Arwani, K.H. Ulil Albab Arwani dan K.H. M. Manshur Maskan. (giant/ast/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!