MIMA Dondong Outing Class Ziarah Makam Girigondo

Kulon Progo (MIMADO) – MI Ma’arif Dondong mengadakan kegiatan ziarah ke Makam Girigondo diikuti oleh guru dan semua siswa. Agenda tersebut dalam rangka penanaman Pendidikan Karakter sejak dini. Kepala Madrasah, Makmur Choirudin menyampaikan hal itu di sela-sela kegiatan ziarah ke Makam Girigondo tersebut, Rabu (22/2/2023) pagi.

“Dalam rangka penanaman pendidikan karakter sejak dini para siswa MI Ma’arif Dondong kita ajak untuk berziarah ke Makam Girigondo. Para siswa diberi tambahan wawasan keilmuan tentang adab ziarah, sejarah para Raja Mataram Yogyakarta, dan juga tradisi ke-NU-an (dzikir, tahlil). Hal itu bertujuan untuk mengirim do’a arwah para raja yang telah wafat, memperkuat keimanan dan ketakwaan agar selalu mendekatkan diri serta mencari ridha Allah,” ujarnya.

Sementara itu Juru Kunci Makam Girigondo, K.H. Wasiludin menceritakan tentang tradisi ruwahan dan sejarah Makam Girigondo. “Orang Jawa menyebut bulan Sya’ban dengan istilah Ruwah/ Ruwahan. Kata ruwah sendiri merupakan serapan dari kalimat Bahasa Arab yaitu arwah . Awal mula nama ruwah untuk bulan Sya’ban merupakan tradisi kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Ruwahan ini merupakan tradisi yang menggabungkan konsep kepercayaan adat dengan ajaran agama Islam,” terang Wasiludin.

“Sedang pengertian Girigondo, Giri artinya tinggi dan Gondo artinya wangi. Ada sepetak tanah yang berbau wangi, maka tempat itu terkenal dengan Girigondo (tempat tinggi yang wangi). Pemakaman yang lokasinya di bukit Girigondo, Temon, Kulon Progo, ini adalah pemakaman khusus untuk para Adipati Paku Alam beserta keluarga dekatnya. Sejarah pemakaman Girigondo dimulai pada tahun 1900, ketika Paku Alam V memerintahkan pembangunannya. Angka tahun ini tertera pada prasasti di pintu gerbang di halaman/teras I. Di pemakaman tersebut sampai saat ini dimakamkan Paku Alam V sampai dengan Paku Alam VIII. Para Adipati Paku Alam sebelum itu masih dimakamkan di Pasareyan Hastana Kitha Ageng di Kotagede,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan zikir, tahlil, shalawat, dan berdoa untuk para pejuang, pahlawan, dan semua ahli kubur yang ada di Makam Girigondo yang dipimpin oleh kepala madrasah. (eka/abi).

Tetap sehat dan semangat

#No Korupsi

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *