KUA Nanggulan Kembali Menggelar Pusaka Sakinah Angkatan Lima

Kulon Progo (KUA Nanggulan) – Bertempat di aula Majelis Taklim Tanwirul Qulub Pedukuhan Turus Tanjungharjo Nanggulan pada Rabu (08/06/2023) KUA Nanggulan menyelenggarakan pusaka sakinah. Program kegiatan yang merupakan bagian dari Revitalisasi KUA ini di ikuti oleh pasangan keluarga muda dari kalurahan Tanjungharjo yang diikuti peserta sebanyak  10 pasang dan 3 pasang peserta berasal dari kalurahan Donomulyo.

Hadir dalam acara ini Supardi, S.Pd.I yang mewakili Kasi Bimas Islam membuka acara pusaka sakinah. Dalam sambutannya ia menekankan pentingnya memperkuat ketahanan dan kekokohan keluarga. Sementara ini problema keluarga semakin komplek dan rumit sebagai indikator angka perceraian yang dari tahun ke tahun terus meningkat baik kuantitas maupun prosentasenya, dengan mayoritas kasus dengan gugat cerai ; yang artinya pihak istri yang mengajukan perkara perceraian ke pengadilan Agama.

Materi pertama  dalam Kegiatan Pusaka sakinah disampaikan oleh Marzuki, SHI MSI Kepala KUA Naggulan dengan pokok bahasan Membangun Relasi Harmonis. Dalam uraiannya marzuki menjelaskan tentang tujuan dan prinsip keadilan dalam pernikahan. Sebagaimana termaktub dalam UU no 1 tahun 1974 pasal 1 bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Lebih lanjut Marjuki mengingatkan kita semua jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan isu-isu politik yang terkadang  mengatasnamakan  dari unsur agama.

Sedang penyampaian materi yang kedua membahas seputar Manajemen Keuangan Keluarga yang disampaikan Oleh Fahrudin SE, Direktur KSPPS BMT NU Bangkit Binangun Mandiri. Dalam paparannya Fahrudin menjelaskan mengapa keuangan keluarga menjadi materi penting dan harus disampaikan dalam kegiatan pusaka sakinah ini. Karena ekonomi keluarga atau keuangan keluarga baik kondisi keuangan yang kurang maupun keuangan yang berlebih sama-sama bisa menjadikan permasalahan dalam suatu keluarga dan rumah tangga. Oleh karena itu manajemen keuangan  keluarga harus diatur dan dikelola dengan baik, jelasnya.

“Berdasarkan data informasi dari KUA bahwa salah satu sumber dan latar belakang permasalahan keluarga yang berakibat terjadinya perceraian diantaranya bersumber dari aspek kondisi ekonomi keluarga baik yang kurang maupun yang sudah berkucukupan”, ucap Fahrudin dihadapan para peserta.

Dalam Kesempatan terpisah salah satu peserta dari Donomulyo Amrin  berharap agar kegiatan pembinaan pusaka sakinah ini bisa dilaksanakan di setiap pedukuhan se kapanewon Nanggulan. “Dilaksanakan setiap bulan sekali dengan target dan sasaran semua di pedukuhan bisa terakomodir, bisa dipastikan angka perceraian akan secara signifikan menurun. Atau kalau tidak menurun paling tidak bisa ditahan peningkatannya, ujarnya. (mar/dpj)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *