MAN 3 Kulon Progo Studi Tiru di Mandaku

Kulon Progo (MAN 2 KP) – Sebagai persiapan implementasi Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2023/2024, MAN 3 Kulon Progo melakukan studi tiru di MAN 2 Kulon Progo, Selasa (20/6/2023). Rombongan studi tiru dipimpin langsung oleh Kepala MAN 3 Kulon Progo, Syaefulani, S.Ag, M.Pd. Ia bersama Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Humas, dan Kesiswaan, serta para guru keterampilan. Rombongan diterima Tim Manajemen yang terdiri dari Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan stafnya, serta Ketua Unit Produksi Keterampilan di Ruang Teater Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Unit 2 MAN 2 Kulon Progo di Jalan Pahlawan Panjatan-Wates.

Kepala MAN 3 Kulon Progo mengucapkan terima kasih karena sudah diterima dan difasilitasi untuk mengadakan studi tiru. Ia pun menyampaikan bahwa MAN 3 Kulon Progo ingin belajar banyak tentang tiga hal yaitu penerapan atau implementasi Kurikulum Merdeka, penerapan lima hari sekolah, dan pengelolaan serta pengembangan program keterampilan. Ia berharap ilmu yang diperoleh dari studi tiru tersebut bisa diterapkan di MAN 3 Kulon Progo.

Dalam sambutannya, saat mewakili Kepala MAN 2 Kulon Progo, Wakil Kepala Bidang Humas, Muhammad Nur Kholis, S.Ag, mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan studi tiru MAN 3 Kulon Progo. Menurutnya MAN 2 Kulon Progo selalu membuka pintu kepada madrasah manapun untuk belajar bersama, bertukar pikiran, saling melengkapi dalam melaksanakan dan mengembangkan dan memajukan madrasah.

Imam Mutaqien, S.T.P, Kepala Unit Produksi Keterampilan, menambahkan bahwa MAN 2 Kulon Progo adalah MAN de Motefa yaitu Madrasah dengan Modified Teaching Factory yang mengembangkan lima komponen utama yaitu sebagai MA  Keterampilan MAN 2 Kulon Progo harus, pertama; mempunyai produk utama untuk mendapatkan income; kedua, mempunyai job sheet yaitu langkah-langkah dalam praktik dan berproduksi yang harus dilakukan para siswa; ketiga, jadwal blok; keempat, menghadirkan suasana industri dalam pembelajaran keterampilan; kelima, memasukkan akhlak mulia, budi pekerti luhur dalam pembelajaran.

Imam Muttaqien menyatakan bahwa untuk memaksimalkan pengembangan program keterampilan, masing-masing harus punya bapak asuh yaitu pihak-pihak yang berkecimpung pada dunia usaha atau dunia pendidikan. Untuk program TAV dan DKV, Madrasah menandatangani MoU kerjasama dengan Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI), UTS Surabaya, PT Polytron dan PT Samsung, APHP dan Tataboga dengan Rajendra Farm, Enaz Cookies, dan PT Bogasari, Tatabusana dengan Batik Sembung, Margaria.

Ia juga menyampaikan bahwa setiap program keterampilan harus memiliki produk unggulan. Ia mencontohkan bahwa program APHP mempunyai produk yogurt dan es krim. Tata Boga mempunyai produk unggulan olahan minuman segar dan kue. DKV mempunyai program desain tulisan dan gambar pada mug, cangkir, piring atau cinera mata lainnya. Tatabusana dengan produk kain ecoprint, shibori dan batik. Produk-produk tersebut di samping merupakan hasil karya kebanggaan peserta didik, juga untuk membiayai sebagian kebutuhan program ketrampilan itu sendiri.

Wakil Kepala bidang Kurikulum, Kurnia Panca Dewi, S.Pd, M.Si lebih banyak menyampaikan pelaksanaan implementasi Kurikulum Merdeka. Ia menyampaikan bahwa MAN 2 Kulon Progo, pada Tahun Ajaran 2022/2023 secara mandatori wajib menerapkan Kurikulum Merdeka untuk semester 1 dan 2 karena ditunjuk sebagai Pilot Projek, sementara kelas XI masih menerapkan Kurikulum 2013.

Menurut Kurnia Panca Dewi, penerapan kedua kurikulum harus berjalan seiring sejalan, Ia juga menyampaikan bahwa guru pengampu mata pelajaran juga harus terakomodasi dalam Simpatika Kementerian Agama, jangan sampai guru kelas X merasa dirugikan. Berkenaan dengan penerapan 5 hari sekolah, jam kerja guru dan pegawai tidak bisa sebatas 37,5 jam, tetapi setiap harinya harus bertambah 1 hingga 2 jam.

Mengakhiri kunjungan, rombongan dari MAN 3 Kulon Progo terlebih mengunjungi Ruang Workshop Keterampilan Terpadu yang terdiri dari Ruang Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Teknologi Audio Visual (TAV), Desain Komunikasi Visual (DKV), Tataboga dan Tatabusana. Di ruang workshop ini Tim Studi Banding lebih banyak menanyakan cara mengelola dan mengembangkan program keterampilan. Mereka juga menanyakan produk-produk unggulan setiap program keterampilan dan mengadakan dialog dengan para guru pengampu mata pelajaran keterampilan. (sug/ast/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *