Kepala KUA Kokap dan Penyuluh Agama Hadiri Pengajian Maulid Nabi
Kulon Progo (KUA Kokap) – Kepala KUA Kapanewon Kokap Muhamad Sururudin, S.Ag bersama Para Penyuluh Agama Islam hadiri Maulid Nabi Muhamad SAW yang digelar di Masjid al Muttaqin Sangon II Kalirejo Kokap, Ahad (24/09/2023) malam. Acara diselenggarakan oleh Majelis Mujahadah Nihadlul Mustahgfirin Kokap bersama Jamaah Masjid Al Muttaqin dan Mashako dengan menghadirkan Pengasuh PP API Tegalrejo Magelang KH Muhammad Yusuf Khudhori.
Hadir Ketua PCNU kab Kulon Progo, Gus Lukman Arifin Fathul Huda beserta KH Washiludin, Kyai Muhammad Marjuki, Kyai Muhklis, Kyai Nur Wahid dan masyarakat berduyun duyun menghadiri pengajian hingga memenuhi Masjid dan seluruh kawasan di sekitar Masjid, bahkan di sepanjang jalan banyak yang duduk mengikuti pengajian dan turut hadir pula Panewu Kokap yang diwakili Akhmad Hariwibowo, SE, Kapolsek Kokap AKP Toha, S.H, Danramil Kokap diwakili Serda Sutrisno, Kepala KUA Kokap, Muhamad Sururudin, S.Ag, Lurah Kalirejo Lana , Lurah Hargorejo, Bhekti Murdayanto, SE.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dimeriahkan dengan grub Hadroh “MASAKHO “ atau Majelis Sholawat Kokap yang terus mengiringi sejak sebelum acara di mulai hingga berakhir. Acara diawali prakata panitia dan dilanjutkan sambutan sesepuh Majelis Nihadlul Mustaghfirin Kyai Muhammad Marzuki, sambutan ketua PCNU Kab Kulon Progo, Gus Lukman Arifin Fathul Huda diteruskan Mujahadah oleh Kyai Muklis dan dilanjutkan Mau’idhoh Hasanah oleh KH Muhammad Yusuf Khudhori Pengasuh Pondok Pesantren API Magelang.
Dalam Tausiyahnya KH Muhammad Yusuf Khudhori mengajak agar para hadirin hadirat senantiasa berpegang kepada tinggalan atau warisan nabi yaitu Qur’an dan Hadist, dan untuk memperoleh warisan tersebut dengan mengikuti guru guru yang mengajarkannya muttasil (bersambung sanadnya) hingga Rasullullah, maka kita mengikuti al-Quran dan Hadist bersama ijma’ dan Khiyas, karena Ijma’ dan Khiyas merupakan hasil pemahaman Ulama atas al-Quran dan Hadist, yang dijabarkan dalam banyak kitab-kitab karya Ulama.Kita tidak akan mampu mengambil langsung dari Al-Qur’an dan Hadist karena untuk memahaminya harus mempunyai bekal ilmu yang sangat banyak, memahami al-Qur’an dan Hadist tidak cukup hanya dengan membaca terjemahnya, tidak cukup itu, jelasnya.
Gus Yusuf mengingatkan di tahun tahun politik, siapapun berhak mempunyai pilihan namun yang tidak diperbolehkan adalah menyalah-nyalahkan yang lain, menjelek-jelekkan yang beda pilihan, silakan anda memilih siapapun, namun jangan menjelek-jelekkan yang lain, marilah kita bangun kebersamaan, kedamaian, ketentraman di tengah-tengah masyarakat agar bahagia di dunia dan di akhirat. (msu/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!