Penyuluh Agama KUA Wates Ajarkan Manajemen Konflik dalam Rumah Tangga

 

Kulon Progo (KUA Wates) – Sebagai perempuan kita harus tanggap dan tangguh terhadap bencana. Termasuk di dalamnya tanggap dan tangguh dalam menghadapi konflik atau masalah. Konflik adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari yang harus dilakukan adalah manajemen menghadapi dan mengelola konfilik dengan tepat sehingga tidak menimbulkan efek negatif atau dampak yang merusak dalam kehidupan rumah tangga. Seringkali konflik bisa terjadi disebabkan faktor ekonomi, sosial dan pengasuhan anak dalam keluarga. Demikian disampaikan Penyuluh Agama Islam KUA Kapanewon Wates Luazizah, S.H.I., dalam acara pertemuan rutin PKK yang diselenggarakan di Pendopo Kapanewon Wates pada Jum’at (10/10/2023). Acara ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Feni Riandari, SE serta 43 anggota PKK se Kapanewon Wates.

Lebih lanjut Luazizah mengatakan bagaimana sikap kita menghadapi konflik? Yang pertama, sebelum terjadi konflik maka kita harus memiliki kesepakatan dengan pasangan, gunakan prinsip “sedia payung sebelum hujan” kemudian buat “plan” bagaimana langkah untuk keluar dari konflik tersebut. Kuatkan motivasi bahwa berumah tangga adalah ibadah. Kuatkan visi keluarga untuk mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat dan miliki keterampilan komunikasi yang baik dengan pasangan. Kedua, saat terjadi konflik, harus punya prinsip “badai pasti berlalu”. Redam emosi atau kemarahan dalam-dalam, bicara dalam suasana yang enak, jangan bicara atau mengambil keputusan dalam keadaan emosional,  jangan menuruti ego sendiri. Kembalikan pada motivasi dan visi rumah tangga yang kita miliki. Laksanakan kesepakatan bahwa kita bisa keluar dari konflik, jangan berfikir hitam dan putih siapa yang benar dan siapa yang salah, dan jangan pernah menampakkan konflik di depan anak-anak karena akan menimbulkan frustasi dan trauma mereka. Ketiga, setelah konflik, jangan ungkit konflik lagi, minta maaf pada pasangan dan saling memaafkan, fokus melihat sisi kebaikan pasangan kita, berfikirlah positif dan jangan ceritakan konflik kita kepada orang lain.

Harapan dari ibu ketua Tim Penggerak PKK setelah mengetahui cara mengelola konflik dengan baik maka tidak ada lagi keluarga yang bercerai berai dan seluruh keluarga PKK menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah serta memiliki keturunan yang sholeh sholehah. (lua/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *