Pengajian Aparat, Kakan Wahib Jamil Ungkap 3 Kunci Berkah
Bantul (KankemenagKP) – Apabila dijalankan oleh pemeluknya dengan baik dan menyeluruh, maka agama tidak hanya dipandang sebagai formalitas dan ritual saja. Akan tetapi ajaran agama bisa dijadikan sebagai spirit dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai agama tersebutlah yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd. pada Pengajian Aparat yang bertempat di Masjid Agung Manunggal Bantul, Rabu (22/11/2023) pagi.
“Kita diberikan amanah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan lain-lain, maka itu adalah sebuah anugerah yang harus disyukuri. Karena pada hakikatnya adalah sebagai pelayan masyarakat, maka ketika kita mampu mengamalkan nilai-nilai spiritual sebagai penuntun kehidupan sehari-hari, dapat dipastikan mampu mendampingi dan melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
”Manusia tidak ada yang sempurna serta tempatnya salah dan dosa. Maka dengan demikian kita sebagai umat muslim selalu diingatkan. Ketika shalat kita selalu membaca surat Al-Fatihah. Setidaknya kita telah membaca surat tersebut sebanyak 17 kali. Berarti kita diingatkan sebanyak 17 kali. Ketika kita membaca ayat ke-6 ’ihdinash shiraathal mustaqiim’ Tunjukilah kami jalan yang lurus. Dengan ayat tersebut selalu diingatkan bahwa ketika kita keluar dari rel/aturan, maka segeralah kembali ke jalan yang lurus agat tidak terjerumus dalam keburukan,” tutur Kakan.
Lebih lanjut Wahib Jamil menambahkan bahwa ada 3 kunci utama untuk menjadikan pekerjaan kita diridhai oleh Allah SWT. Di antaranya yaitu: Pertama, Senantiasa merasa bahagia atas apa yang telah diberikan oleh Allah. Dengan rasa bahagia maka akan menumbuhkan rasa Ikhlas dan ridha terhadap apa yang telah menjadi hak kita. Setelah ikhlas kemudian timbullah rasa syukur. Jangan sampai merasa kurang atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT,” terangnya.
“Kedua, Allah itu adalah Dzat yang Maha Sempurna. Allah tidak membutuhkan atas ibadah yang kita lakukan. Karena hakikatnya ibadah yang kita lakukan akan dikembalikan oleh Allah kepada kita sendiri. Orang yang melakukan kebaikan, maka akan dikembalikan pada orang itu sendiri. Sebaliknya apabila keburukan yang dilakukan, maka keburukan itu akan kembali pada dirinya sendiri,” lanjut Jamil.
Kemudian yang ketiga menurutnya bahwa di dalam sebuah instansi atau organisasi alangkah baiknya jika kesuksesan bisa dirasakan oleh semua orang. Bukan hanya dinikmati oleh diri sendiri atau segelintir orang saja. “Capaian keberhasilan yang diraih adalah hasil dari kerja keras kita bersama, sehingga sudah selayaknya keberhasilan itu bisa kita nikmati bersama,” pungkasnya.
Dalam pengajian tersebut dihadiri juga oleh Wakil Bupati Bantul, Joko B. Purnomo. Senada dengan Kakan Wahib Jamil, Joko menyampaikan bahwa pada hakikatnya bekerja pemerintahan adalah memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat. “Jika nilai-nilai keagamaan sudah tertanam dengan baik dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan mampu memberikan pendampingan dan pelayanan yang baik bagi masyarakat,” tuturnya.
”Kita telah diberikan contoh oleh ulama besar di Indonesia, Kyai Hasyim Asy’ari dan Kyai Ahmad Dahlan yang mengajarkan keteladanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di dalam memberikan layanan pada masyarakat kita harus mengedepankan nilai-nilai keagamaan, dengan pondasi spirit agama yang kuat dan mengedepankan nilai-nilai keadilan dan jiwa tolong-menolong maka pelayanan masyarakat akan menjadi maksimal,” pungkas Joko. (don/abi).
Tetap sehat dan semangat
#No Korupsi
artikel yang bermanfaat,terimakaish banyak.kunjungi Telkom University