Guru MAN 3 Kulon Progo Juara 2 Lomba Esai Sejarah
Kulon Progo (MAN3KP) – Fajar Shodiq Kurniawan SS, Guru Sejarah Kebudayaan Islam MAN 3 Kulon Progo, meraih Juara 2 Lomba Menulis Esai Sejarah yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DI. Yogyakarta. Esai yang ia tulis berjudul “Politik Kebudayaan ala Pemerintahan Hamengku Buwono VIII (1921-1939)”. Tulisan tersebut mengambil obyek Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Hamengku Buwono VIII ini adalah pribadi yang menarik dan layak untuk diriset, karena bagi saya ia adalah sosok yang cukup penting bagi Keistimewaan Yogyakarta selain Hamengku Buwono IX,” jelas Fajar, Jumat (25/9/2020).
Pengumuman pemenang, dilaksanakan pada Selasa (22/9/2020) lalu, melalui media Zoom Meeting. Selain pengumuman, pada kesempatan itu para pemenang juga diminta mempresentasikan esai yang mereka buat. Melalui kejuaraan itu, ada sedikit harapan yang menjadi keinginan Fajar.
“Gelar juara bukanlah segala-galanya, saya berharap hal ini bisa memicu siswa-siswi MAN 3 Kulon Progo khususnya semakin berprestasi, dan belajar sejarah itu sangat menarik. Baik sejarah Indonesia maupun dunia,” harapnya.
Lomba Esai Sejarah dengan tema “Merajut Simpul Keistimewaan Yogyakarta dalam bingkai Ke-Indonesiaan” ini diperuntukkan bagi Guru SMP dan SMA sederajat di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Digelar antara 12-26 Agustus 2020. Aspek yang dinilai dalam lomba tersebut di antaranya kesesuaian tema, narasi/substansi melalui penulisan, dan kesesuaian Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dewan juri lomba adalah M. Yuanda Zara PhD, Dosen Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Heri Priyatmoko MA, Dosen Jurusan Sejarah Universitas Sanata Dharma (USD), dan Bonnie Triyana Pemred Historia.id.
,
Terpisah Kepala BPNB DIY, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan para guru melalui lomba esai tersebut. Sebab, dalam kondisi pandemi dan memberikan materi untuk para siswanya masih sempat membaca dan menulis esai sejarah.
“Karya-karya itu nantinya bisa menjadi monumen para guru ketika kembali mengajar dan bisa menjadi tema pembelajaran menarik di kelas,” katanya. (abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Alhamdulillah 🙂