Penyuluh KUA Nanggulan Ajak Tanamkan Sikap Birrul Walidain Melalui Ziarah Kubur
Kulon Progo (KUA Nanggulan) – Ziarah Kubur dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk menanamkan sikap birrul walidain kepada anak-anak sejak dini. Hal ini disampaikan oleh Almunawaroh, S. Ag, Penyuluh Agama Islam Nanggulan, saat melibatkan santri-santri MDT Tiban Brintik dalam Ziarah Leluhur di Makam Kyai Muhammad Dhahir, juga dikenal sebagai Kyai Surodirjo, di Jatingarang, Jatisarono, Nanggulan pada Jum’at (5/1/2023) sore.
Kyai Muhammad Dhahir, seorang pejuang keagamaan dan keturunan Sultan Agung Mataram, merupakan figur penting yang berperan dalam sejarah daerah ini. Melalui jalur Eyang Wironegoro, beliau turut serta dalam perjuangan Pangeran Diponegoro. Dalam ziarah tersebut, hadir pula penyuluh agama Islam lainnya, yaitu Riska Dewi Puspitasari, S. Sos. I, dan Rifqi Maulana, S. Sos.
Rosyid Zulfahmi, dewan guru MDT Tiban Brintik, menjelaskan bahwa ziarah ini bukan hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai upaya untuk mengenang jasa Kyai Muhammad Dhahir dalam perjuangan keagamaan dan kemerdekaan. Menurutnya, ziarah kubur memberikan pelajaran berharga kepada peziarah.
Sebelum memimpin tahlil, Rifqi Maulana, menekankan pentingnya ziarah kubur. “Peziarah dapat meraih hikmah dari peristiwa kematian oleh ahli kubur yang mereka ziarahi. Doa yang dihaturkan oleh peziarah juga membawa manfaat bagi ahli kubur,” ujarnya.
Selanjutnya Riska Dewi Puspitasari, menambahkan bahwa ziarah kubur bukan hanya sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah SWT, tetapi juga sebagai momen refleksi dan intropeksi diri. “Kami berharap melalui ziarah ini, santri-santri MDT Tiban Brintik dapat memperoleh semangat baru untuk beribadah dan belajar,” katanya.
Ziarah Kubur di Makam Kyai Muhammad Dhahir menjadi momen berharga yang menggugah kesadaran spiritual para santri, menanamkan nilai-nilai keagamaan, dan mengingatkan akan jasa-jasa para leluhur dalam perjalanan sejarah. (rif/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!