Mengenal Lebih Dalam Juara 1 MSQ, Ajang MTQ Kulon Progo 2024

Kulon Progo (KUA Galur) – Pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun ini, tiga pemuda inspiratif kapanewon Galur berhasil meraih juara pertama cabang lomba MSQ (musabaqoh Syarhil Qur’an) Putra. Mereka adalah Muhammad Syaifuddin, Indra Suryawan, dan Ibnu Fikri Ardiansyah. Ketiganya menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyampaikan pesan ayat suci Al-Qur’an dengan penuh makna dan menyentuh hati.

Muhammad Syaifuddin, pemuda berusia 15 tahun asal Banaran, Galur merupakan siswa SMP N 1 Galur dan santri di TPA Al Musin Banaran. Sejak kecil, ia sudah aktif mengikuti berbagai perlombaan MTQ. Syaifuddin memiliki suara yang merdu dan tajwid yang fasih, membuatnya mampu membawakan ayat-ayat Al-Qur’an dengan indah dan penuh penghayatan.


Sedangkan Indra Suryawan, pemuda 17 tahun, berasal Banaran Galur. Ia merupakan siswa SMKN 2 Pengasih. Indra dikenal sebagai sosok yang ceria, cerdas dan gigih. Ia berusaha dan giat berlatih dalam memahami Al-Qur’an. Kegigihannya dalam berlatih dan mensyarahkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tepat dan logis menjadi salah satu faktor yang mengantarkannya meraih juara pertama.

Selanjutnya Ibnu Fikri Ardiansyah, 16 tahun, juga berasal dari Banaran, Galur. Ia adalah seorang siswa SMKN N 1 Bantul. Fikri memiliki bakat luar biasa dalam berorasi dan menyampaikan pesan dengan penuh semangat. Kemampuannya ini dipadukan dengan pemahamannya yang baik tentang kandungan Al-Qur’an, sehingga ia mampu membawakan sari tilawah yang menarik dan inspiratif.

Pelatih cabang lomba MSQ H. Ari Gunawan, M.Pd (Ketua Yayasan Pendidikan Islam AL Muhsin) menyampaikan terkait treatment dan trik khusus dalam mengajari ketiga remaja tersebut. ia menyampaikan bahwa mendidik pemuda harus sesuai zamannya, bagaimana tipe dan karakteristik Generasi Milenial, Gen Z bahkan Generasi Alpha memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Dalam penyampaiannya ia mengutip Sabda Rasulullah SAW: “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian,” ujarnya.

“Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan,” imbuhnya.
Keberhasilan ketiganya dalam meraih juara pertama MSQ menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mempelajari dan menyebarkan nilai-nilai kandungan dalam Al-Qur’an. Prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus meningkatkan kualitas dan kompetendi diri serta  menjadi agen perubahan positif bagi bangsa Indonesia. (azz/dpj)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *