Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan

Thoyib Anshori Mahasiswa MPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Oleh: Thoyib Anshori
Mahasiswa MPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Praktik PLP di Kankemenag Kulon Progo

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi momen refleksi bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para santri. Tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” yang diangkat pada peringatan tahun ini mengandung makna yang mendalam. Yakni ajakan untuk meneruskan perjuangan para pendahulu dan meraih masa depan yang lebih cerah.

Dari tema tersebut, setidaknya ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil:
Pertama yaitu pentingnya sejarah dan perjuangan. Sejarah telah mencatat bagaimana para santri ikut berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan mengenang jasa mereka, kita termotivasi untuk melanjutkan perjuangan dengan cara kita masing-masing. Selain itu, memahami sejarah perjuangan para santri akan membantu kita memahami konteks jaman saat ini dan tantangan yang dihadapi bangsa.

Kemudian semangat kebersamaan dan gotong royong. Perjuangan para santri di masa lalu tidak lepas dari semangat kebersamaan dan gotong royong. Nilai-nilai ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini. Kita perlu membangun solidaritas antar sesama, tanpa memandang perbedaan latar belakang untuk mencapai tujuan bersama.

Nilai selanjutnya yaitu pentingnya pendidikan dan pengembangan diri. Pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu masa depan. Para santri sejak dulu telah menyadari pentingnya menuntut ilmu agama maupun umum. Selain fokus pada pendidikan, para santri juga dituntut untuk melakukan inovasi dan meningkatkan kreativitas. Terlebih di era digital, kita perlu terus mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan jaman dan mengasah kemampuan inovasi serta kreativitas.

Kemudian menjadi agen perubahan. Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Kita harus menjadi agen untuk mengajak semua masyarakat agar hidup dengan lebih baik. Kita dapat berkontribusi dengan cara yang sederhana, seperti menyebarkan kebaikan, menjaga lingkungan, dan terlibat dalam kegiatan sosial.

Dan terakhir pelajaran yang dapat kita ambil adalah kita wajib menjaga nilai-nilai agama dan budaya. Sebagai santri, kita dituntut untuk menjadi muslim yang kaffah. Yaitu yang mengamalkan ajaran agama secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu agama yang kita miliki sudah sepatutnya kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain agama, kita juga perlu melestarikan budaya bangsa sebagai bagian dari identitas nasional.

Hari Santri bukan hanya sekadar peringatan. Tetapi juga momentum untuk merefleksikan diri dan mengambil langkah nyata untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dengan menyambung perjuangan para pendahulu dan terus belajar serta berinovasi, kita yakin bahwa bangsa Indonesia akan semakin maju dan sejahtera.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *