Kakan: Wahib Jamil Ajak FPLA Kulon Progo Galakkan Moderasi Beragama

Kulon Progo – Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) Kabupaten Kulon Progo mengadakan kegiatan Kemah Kebangsaan dalam rangka menyongsong Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan diikuti oleh 31 peserta perwakilan dari 5 organisasi keagamaan masing-masing dan karang taruna setempat. Kegiatan mengambil tema Kumpul Bareng, Kulon Progo Regeng. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua FPLA Kulon Progo, Ceem Nara Zikriya, saat memberikan sambutan, di Glimpang Glamping by Kampung Pramuka Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Sabtu-Ahad (26-27/10/2024).

“Tema ini kita angkat dengan dua latar belakang yang akan kita hadapi yaitu Kulon Progo yang mulai menjadi kabupaten metropolitan dapat dipastikan akan hadir dampak positif maupun negatifnya. Mulai dari peredaran miras, narkoba, budaya luar, dll. Selain itu, momen pilkada serentak akan dapat dipastikan memunculkan percik-percik gesekan didalam masyarakat”, imbuhnya.

“Melihat hal tersebut, kita mencoba mengantisipasi generasi muda agar kita dapat selalu bersama-sama dalam membangun Kulon Progo dengan semangat persamaan dan keberagaman,” jelasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, H. M. Wahib Jamil, S. Ag., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan terkait prioritas moderasi beragama dan problematika beragama yang saat ini dihadapi masyarakat.

“Negara saat ini menjadikan moderasi beragama sebagai program prioritas. Moderasi beragama menjadi pondasi mewujudkan kerukunan dalam beragama, ” tuturnya.

” Problematika beragama yang sering ditemui dalamkehidupan bermasyarakat contohnya: orang yang beragama yg bersifat ekstrim; kadang-kadang didalam memahami kitab suci itu berlebihan. Adanya kesalah pahaman merasa kualitas agamanya yang paling baik,” ungkapnya.

“Langkah untuk memperkuat pondasi moderasi beragama dapat dilakukan dengan perteguh komitmen kebangsaan. Mari kita senantiasa mengedepankan toleransi, kesetaraan, dan selalu membangun kerjasama. Apabila menghadapi problematika apapun hendaklah diselesaikan dengan komunikasi dengan cara yang santun bukan dengan cara kekerasan. Selain itu mari kita senantiasa ramah terhadap tradisi dan budaya,” imbuhnya.

Direktur Pusat Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII), Eko dalam paparannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. “Event merupakan gambaran keunggulan pemuda lintas agama Kabupaten Kulon Progo yang selalu mengedepankan toleransi dan mempunyai semangat kebangsaan yang tinggi, “ujarnya.

FPLA menjadi contoh unggulan Pemerintah Daerah, Kementerian Agama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Forum Kerukunan umat Beragama. ” FPLA menjadi unggulan dalam mengelola keberagaman dan menyatukan orang-orang yang mempunyai latar belakang berbeda. Hal ini menjadi ciri khas umat beragama Kabupaten Kulon Progo yang selalu damai dan tentram,” ungkapnya. (ros/don)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *